Selain masih terbelenggu dengan konflik yang belum menemui titik temu antara Pemerintah (Kemenpora) dan juga Federasi (PSSI), status Federasi sepakbola Indonesia saat ini juga masih dalam suspend (sanksi) FIFA, dan berpotensi untuk diperpanjang jika sampai pada awal Bulan Mei 2016 mendatang tepatnya pada Kongres tahunan FIFA di Mexico, Konflik persepakbolaan di tanah air belum juga menemui jalan penyelesaiannya.
Bukan apa-apa, untuk bisa menyelenggarakan event sebesar Piala Asia ini, persiapan memang harus dilakukan sejak jauh hari, baik dari segi finansial, masalah infrastruktur hingga kesiapan Timnas Indonesia menghadapi ajang tersebut.Â
Sinergi antara pemerintah, federasi dan juga seluruh stakeholder sepakbola negeri ini menjadi hal yang paling utama agar event besar seperti Piala Asia ini bisa berjalan dengan baik dan sukses.
Menarik untuk ditunggu seperti apa tanggapan dari para pihak terkait, khususnya dari Pemerintah Indonesia dan juga Federasi setelah adanya pengumuman resmi dari AFC tersebut.Â
Jika ternyata pengumuman resmi ini nantinya mendapat respon yang cukup positif baik dari Pemerintah maupun Federasi, maka sudah seyogyanya-lah kedua belah pihak sesegera mungkin menyelesaikan permasalahan atau konflik yang terjadi saat ini.
Sehingga nantinya semua pihak (stakeholder sepakbola Indonesia) bisa benar-benar memfokuskan diri untuk membangun dan menata kembali persepakbolaan Tanah Air baik itu federasi, kompetisi, maupun Tim Nasional-nya menjadi lebih baik, profesional dan berprestasi kedepannya.Â
Dan tak berlebihan juga jika ajang Piala Asia 2023 ini nantinya dapat dijadikan sebagai tolok ukur untuk mengetahui sejauh mana perkembangan persepakbolaan Indonesia itu bisa berjalan.
Salam…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H