PROFIL
Kelurahan Kareng Lor memiliki luas wilayah 274,95 ha.Menurut penggunaan lahannya, wilayah Kelurahan Kareng Lor terdiri atas 71,58 Ha tanah sawah; 151,61 Ha Tanah Kering, 40 Ha Tanah Perkebunan; 11,96 Ha Tanah Fasilitas Umum dan 62,74 Ha pemukiman.
Curah hujan sedang dengan jumlah bulan hujan 9 bulan. Wilayah Kelurahan Kareng Lor berada di ketinggian 4 mdl (di atas permukaan laut) dengan tingkat kelembapan suhu rata-rata harian sebesar 29-320C.
Secara administrasi pemerintahan, Kelurahan Kareng Lor merupakan 1 (satu) dari 6 (enam) kelurahan di wilayah Kecamatan Kedopok. Lima kelurahan yang lain adalah Kelurahan Jrebeng Wetan, Jrebeng Kulon, Kedopok, Jrebeng Lor, dan Sumber Wetan.Batas Kelurahan Kareng Lor Probolimggo
* Utara: Kelurahan Jrebeng Kulon (Kecamatan Kedopok)
* Selatan: Desa Kareng Kidul (Kabupaten Probolinggo)
* Timur: Kelurahan Jrebeng Kulon, Kelurahan Kedopok (Kecamatan kedopok)
dan Kecamatan Wonoasih
* Barat : KelurahanSumber Wetan Dan Kelurahan Jrebeng Kulon (Kecamatan Kedopok )
Pegawai Kelurahan terdiri dari Lurah, sekretaris kelurahan, 2 (dua) orang kasi, dan 9 (sembilan) orang staf.
Profesi masyarakat Kelurahan Kareng Lor sangat beragam mulai dari guru, pns, wirausaha dan petani. Namun mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani, karena wilayah kelurahan Kareng Lor sebagian besar terdiri dari sawah. Akan tetapi tingkat kesejateraan para petani masih dibilang rendah, maka dari itu perlu ada sebuah koperasi di sektor pertanian yang dapat membuat para petani menjadi sejahtera bukan dari segi ekonomi tetapi dari berbagai sektor seperti sumber daya alam dan pemasaran produk.
DEFINISI
Koperasi berpotensi memberikan dampak yang luas terhadap tatanan perekonomian. Keberhasilan koperasi dapat memberikan manfaat bagi anggota, lingkungan sekitar, bahkan lingkup yang lebih luas. Koperasi sektor pertanian di Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo merupakan koperasi yang memiliki usaha di bidang pertanian maupun koperasi yang anggotanya merupakan pelaku usaha di bidang pertanian yang ada di Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok
Koperasi berdasarkan sektor tersebut menjalankan berbagai unit usaha seperti unit usaha produksi, pemasaran, konsumsi dan sebagainya. Unit usaha yang dijalankan oleh koperasi tersebut akan menghasilkan volume usaha. Pada hakekatnya, aktivitas ekonomi koperasi dapat dilihat dari besaran volume usaha koperasi itu sendiri. Volume usaha merupakan hasil operasi usaha koperasi.
Banyaknya masyarakat yang bekerja pada sektor pertanian membuat koperasipada sektor tersebut dijadikan sebagai salah satu pilihan dari bentuk badan usaha atau lembaga yang dijalankan. Koperasi pada sektor tersebut memiliki potensi untuk dapat dikembangkan dengan harapan dapat memperoleh kesejahteraan secara bersama-sama melalui koperasi yang berhasil.
Dengan adanya koperasi di sektor pertanian ini dapat membuat masyarakat petani di kelurahan Kareng Lor Probolinggo menjadi lebih sejahtera dengan berbagai layanan yang di miliki oleh koperasi seperti pemberian modal, peningkatan kesejahteraan anggota, penguatan posisi tawar, peningkatan kualitas hidup serta pemasaran bersama.
FOCUS & LOCUS
Focus
Mensejahterakan petani serta anggota koperasi masyarakat kelurahan Kareng lor Kecamatan Kedopok Probolinggo
Locus
Masyarakat petani kelurahan Kareng lor Kecamatan Kedopok Probolinggo
VISI
- Mensejahterakan masyarakat petani kelurahan Kareng lor Kecamatan Kedopok Probolinggo
- Memasarkan hasil tani secara efesien serta maksimal
- Meningkatkan keahlian para petani
MISI
      Dengan adanya koperasi pertanian di kelurahan Kareng Lor dapat membuat masyarakat khusunya para petani menjadi sejahtera dengan menggunakan berbagai layanan yang ada di koperasi tersebut dan agar petanian yang ada tetap dapat berkemang serta bekelanjutan.
NILAI
- Kemudahan
- Mudahnya masyarakat petani dalam mengakses berbagai layanan koperasi.
- PengembanganÂ
- Keahlian para petani dapat berkembang
- Efeketivitas
- Dalan pemasaran yang dilakukan dapat mejadi lebih efekti
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN STRATEGIK
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
Pemasaran bersama
Keterbatasan teknologi
Keahlian pertanian
Ketergantungan pada pasar tertentu
Keberlanjutan lingkungan
Kurangnya diverfikasi produk
Peluang (O)
Ancaman (T)
Pemanfaatan teknologi
Fluktuasi harga pasar
Pengembangan produk bernilai tambah
Persaingan dengan produsen besar
Kemitraan dengan industri makanan
Perubahan iklim
KESIMPULAN ANALISIS FAKTOR INTERNAL
No
Faktor Internal Strategik Kekuatan
Bobot
Rating
Skor
K. Prioritas
1.
Pemasaran bersama
30
4
80
K -- 2
2.
Keahlian pertanian
20
3
60
K -- 3
3.
Keberlanjutan lingkungan
20
5
150
K -- 1
No
Faktor Internal Straregik Kelemahan
Bobot
Rating
Skor
K. Prioritas
1.
Keterbatasan teknologi
15
3
45
KL -- 1
2.
Ketergantungan pada pasar tertentu
10
3
30
KL -- 2
3.
Kurangnya diversifikasi produk
5
2
10
KL - 3
TOTAL
100
No
Faktor Internal Strategik Peluang
Bobot
Rating
Skor
K. prioritas
1.
Pemanfaatan teknologi
30
4
120
P -- 1
2.
Pengembangan produk bernilai tambah
15
4
60
P -- 3
3.
Kemitraan dengan industri makanan
25
3
75
P -- 2
No
Faktor Internal Strategik Ancaman
Bobot
Rating
Skor
K. prioritas
1.
Fluktuasi harga pasar
10
3
30
T -- 1
2.
Persaingan dengan produsen besar
10
2
20
T -- 2
3.
Perubahan iklim
10
2
20
T -- 2
TOTAL
100
ANALISA TEORI
Dalam "Efektivitas Koperasi Pertanian Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo" tindakan akan koperasi yang berkerja sama dengan para petani setempat terdiri dari sebuah perencanaan, perorganisasian serta pergerakan maupun pengendalian akan sumber daya manusia maupun alam yang ada, yang dapat dilihat dalam uraian sebelumnya. Hal ini sejalan dengan teori yang di ungkapkan oleh G.R. Terry (1961) yang berpendapat bahwa Manajemen adalah suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengendalian untuk menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Selain itu
- Perencaan: perenacaan dalam Koperasi Pertanian Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo meliputi, perencanaan akan pengembangan koperasi serta pengembangan para petani agar mereka dapat sejahtera dalam berbagai bidang pertanian. Hal ini sejalan dengan George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 10) mengemukakan Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta-fakta serta pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan."
- Organisasi: dalam koperasi pertanian Kareng Lor tentunya terdapat bagan organisasi yang sesuai dengan standar koperasi meliputi, pengurus koperasi, anggota koperasi, bidang usaha koperasi, departement, stuktur keanggotaan, hubungan eksternal, pusat layanan dan fasilitas, keanggotaan dan komunikasi, pendananaan dan keuangan serta tujuan dan nilai. Hal ini sejalan dengan . George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 38) mengemukakan tentang Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam-macam kegiatan yang dipeelukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang-orang (pegawai), terhadap kegiatan-kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor physik yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.
- Pelaksanaan: dalam Koperasi Pertanian Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo semua pihak terlibat dalam pelaksanaan seperti petani maupun anggota koperasi, hal ini guna mencapai tujuan koperasi yaitu mensejahterakan para anggotanya serta petani. Hal ini sejalan dengan Menurut George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 82) mengatakan bahwa Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan.
- Pengawasan: Dalam Koperasi Pertanian Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo dilakukan pengawasan yang maksimal dari pihak koperasi yakni pimpinan agar semuanyta berjalan dengan lancar. Hal ini sejalan dengan George R. Terry (Sukarna, 2011: 110) mengemukakan bahwa Controlling, yaitu: Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan bilaman perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standard (ukuran).
Peran PemerintahÂ
      Dalam "Efektivitas Koperasi Pertanian Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo" pemerintah setempat tentunnya mempunyai peran yang cukup siginifikan bagi perkembangan koperasi pertanian tersebut. Bersama dengan masyarakat setempat, peran pemerintah dalam koperasi sangatlah penting seperti:
- Dukungan Kebijakan: Pemerintah dapat merancang kebijakan yang mendukung pembentukan dan pengembangan koperasi pertanian kelurahan. Kebijakan ini dapat mencakup insentif fiskal, regulasi yang mendukung, dan kerangka kerja hukum yang jelas untuk operasional koperasi.
- Pemberian Subsidi dan Bantuan Keuangan: Pemerintah dapat memberikan subsidi atau bantuan keuangan kepada koperasi untuk membantu mereka mendapatkan modal awal, membeli peralatan, atau mengembangkan infrastruktur pertanian.
- Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas: Pemerintah dapat menyediakan program pelatihan dan pengembangan kapasitas untuk anggota dan pengurus koperasi. Ini dapat mencakup pelatihan teknis pertanian, manajemen keuangan, dan keahlian lain yang mendukung operasional koperasi.
- Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas: Pemerintah dapat menyediakan program pelatihan dan pengembangan kapasitas untuk anggota dan pengurus koperasi. Ini dapat mencakup pelatihan teknis pertanian, manajemen keuangan, dan keahlian lain yang mendukung operasional koperasi.
- Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas:Deskripsi: Pemerintah dapat menyediakan program pelatihan dan pengembangan kapasitas untuk anggota dan pengurus koperasi. Ini dapat mencakup pelatihan teknis pertanian, manajemen keuangan, dan keahlian lain yang mendukung operasional koperasi.
- Penyediaan Layanan Keuangan: Pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk menyediakan akses ke layanan keuangan, termasuk pembiayaan dan kredit, yang mendukung kegiatan operasional dan pengembangan koperasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H