Mohon tunggu...
Afviya Nabila
Afviya Nabila Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

masih mencari jalannya di balik layar dan papan huruf

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenali Sirkulasi Siklonik dan Siklon Tropis, Penyebab Hujan Lebat Menurut BMKG

6 Mei 2021   19:28 Diperbarui: 6 Mei 2021   19:35 1897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cuaca ekstrem yang disertai dengan petir/kilat dan hujan lebat (michael d/unsplash)

Sirkulasi siklonik dapat terbentuk di sepanjang daerah konvergensi dan konfluensi. Daerah konvergensi merupakan daerah pertemuan angin dimana terjadi perlambatan kecepatan angin. Sementara, konfluensi adalah daerah pertemuan massa uap air yang basah. 

Kedua hal ini lah yang menyebabkan sirkulasi siklonik meningkatkan potensi pembentukan awan dengan cepat sehingga menyebabkan cuaca ekstrem.

Cuaca ekstrem yang disebabkan oleh sirkulasi siklonik dapat berupa hujan lebat, angin kencang, dan petir. Sirkulasi ini juga dapat berdampak pada tingginya gelombang air laut. 

Baca juga : Siklon Tropis di Indonesia Urung Menggunakan Nama Tokoh Wayang, Diganti Nama Bunga dan Buah

Siklon Tropis

Ilustrasi Siklon Tropis yang dapat mempengaruhi cuaca ekstrem di berbagai wilayah (Antti Liponen/wikimedia)
Ilustrasi Siklon Tropis yang dapat mempengaruhi cuaca ekstrem di berbagai wilayah (Antti Liponen/wikimedia)
Berbeda dengan sirkulasi siklonik, siklon tropis terjadi di daerah tropis. Dikutip kembali dari BMKG, siklon tropis merupakan badai yang terbentuk di atas lautan luas yang biasanya memiliki suhu permukaan air laut hangat. Angin yang berputar di dekat pusatnya dapat memiliki kecepatan angin lebih dari 63 km/jam. 

Tetapi perlu diketahui, Indonesia yang terletak di ekuator menyebabkan siklon tropis sulit melintas di Indonesia. Siklon tropis biasanya terbentuk dan melintas menjauhi daerah khatulistiwa.

Namun, beberapa wilayah Indonesia yang berbatasan dengan daerah yang biasa mengalami siklon tropis dapat memperoleh dampak secara tidak langsung. Hal ini terjadi karena adanya penguatan intensitas siklon disekitar daerah tersebut.

Dampak dari siklon tropis ini biasanya mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia terutama yang berbatasan dengan daerah yang biasa mengalami siklon tropis, seperti wilayah utara Maluku dan Papua yang berbatasan dengan Samudra Pasifik. 

Oleh karena itu, wilayah tersebut dapat mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai angin kencang, petir dan kilat.

Demikianlah ulasan mengenai sirkulasi siklon dan siklon tropis yang kini telah dapat kita pahami sebagai penyebab hujan lebat di Indonesia sebagaimana yang telah disampaikan oleh BMKG. Untuk memperoleh informasi aktual dan terkini Anda juga bisa mengunjungi sosial media milik BMKG berikut ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun