Mohon tunggu...
Fuziansyah Bachtar
Fuziansyah Bachtar Mohon Tunggu... Lainnya - Pemburu hikmah kehidupan

Pemburu hikmah kehidupan, dengan merenungi ayat-ayat di alam semesta dan di kitab suci, dan mengkaji perjalanan sejarah manusia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hijrah Zaman Now

6 Juli 2024   08:43 Diperbarui: 6 Juli 2024   08:45 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Dari kudis (kurang disiplin) jadi rajin dan disiplin

       Ubah diri dari malas jadi rajin. Dari nganggur menjadi produktif. Dari mager/rebahan/pasivis menjadi aktivis. Ubah mental menunggu jadi proaktif. Dari cuma bersenang-senang menjadi aktif berkegiatan. Kerja keras adalah salah satu kunci sukses. Ingatlah selalu:

Dan katakanlah, "Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS At-Taubah 9:105)

"Sungguh, jika sekiranya salah seorang di antara kamu membawa tali, kemudian pulang membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya, kemudian dijual sehingga Allah mencukupkan kebutuhan hidupnya, (maka) itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik diberi maupun ditolak" (Hadits riwayat Bukhari).

4. Dari bodoh jadi pintar. Dengan belajar dan bekerja cerdas

        Ubah diri dari kurang belajar menjadi giat belajar. Kurang ilmu jadi penuh ilmu dan hikmah. Dari hobi rebahan dan medsos-an doang menjadi rajin membaca Al-Qur'an dan mencari ilmu dan keterampilan.

Dan Rasul (Muhammad) berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan." (QS Al-Furqon 25:30)

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. (QS Al-'Alaq 96:1)

Bekerja yang cerdas, sebagaimana pernah dicontohkan oleh Guru Nabi Musa AS.

Adapun perahu itu adalah milik orang-orang miskin yang bekerja di laut. Maka, aku bermaksud membuatnya cacat karena di hadapan mereka ada seorang raja (zalim) yang mengambil setiap perahu (yang baik) secara paksa. (QS Al-Kahfi 18:79)

5. Dari kurap (kurang rapi) jadi bagus dan profesional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun