8 Kesuksesan Pak Habibie yang Perlu Ditiru
Di balik 'kekurangan' Pak Habibie, ada banyak hal yang yang bisa digugu dan ditiru. Berikut ini adalah 8 Kesuksesan Besar Pak Habibie yang perlu ditiru oleh seluruh anak bangsa.
1. Sukses secara akademis dan berkontribusi di bidang keahliannya
Pada tahun 1955, Rudy (panggilan akrab Habibie) pergi ke Jerman Barat untuk belajar Teknik Penerbangan di RWTH Aachen, Jerman Barat. Belajar dari S1 sampai pada akhirnya tahun 1965 mendapatkan gelar akademis yang cukup prestise, yakni doktor di bidang spesialisasi konstruksi pesawat terbang dengan predikat summa cum laude.Â
Belajar di Aachen Jerman Barat ini tentu menunjukan prestasi yang besar, mengingat tidak mudah untuk belajar di luar negeri bahkan di universitas terbaik di bidangnya.Â
Rudy juga tercatat langsung lulus menjadi mahasiswa dengan mengikuti satu kali ujian Studienkollegs dalam tempo singkat, padahal mahasiswa lain umumnya baru berhasil setelah persiapan satu tahun, karena untuk bisa kuliah disyaratkan harus menguasai Bahasa Jerman dengan baik.
Di kemudian hari Habibie memberikan kontribusi besar di bidang keilmuannya dengan menemukan teori crack (keretakan). Teori ini sangat membantu untuk menghitung keretakan pada badan pesawat yang disebabkan faktor kelelahan atau fatique.Â
Dengan teorinya itu, Habibie berhasil menghitung crack itu dengan rinci sampai pada hitungan atom. Manfaatnya selain dapat menghindari risiko pesawat jatuh, juga membuat pemeliharannya lebih mudah dan murah.
2. Aktif di kegiatan kemahasiswaan
Di sela kesibukan studi, Rudy juga aktif di kegiatan mahasiswa Indonesia di Aachen. Rudy terlibat di acara Malam Indonesia, yang diadakan mahasiswa Indonesia di Aachen untuk memperkenalkan budaya dan kesenian Indonesia.Â