Lalu mengapa sampai kita dapat kecanduan smartphone? Menurut Adrian Ward, seorang pisikolog yang meneliti keputusan konsumen dalam jurnalnya yang diterbitkan oleh Jurnal of the Association for Consumer Research. Dalam jurnal itu, ward menuliskan bagaimana smartphone memiliki efek yang unik.
  Efek ini seperti nama bagi kita, dimana nama menjadi identitas yang melekat dalam hidup seseorang. Saat sedang fokus melakukan pekerjaan, tiba-tiba orang memanggil kita. Secara langsung kita akan teralihkan dan merespon panggilan tersebut. Hal ini juga berlaku pada penggunaan smartphone. Saat awal menggunakan, kita mungkin bisa mengatur waktu. Namun, lama-kelamaan, smartphone akan melekat dalam kehidupan kita. Tidak heran bila kita selalu tertuju pada smartphone. Hal ini menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan sosial, mulai dari kurangnya berinteraksi bahkan hingga menjadi tertutup.
  Maka, jangan sampai dengan adanya teknologi ini hanya membuat kerusakan pada sistem sosial kita. Gunakanlah sebaik-baiknya dan jangan sampai berlebihan, agar manfaat dari teknologi yang dimaksud didapat dengan maksimal. Bukan menjadi berdampak negatif, dan bila terjadi penyimpangan dalam penggunaannya, jangan sampai kita biarkan, karena segala sesuatu yang besar berawal dari hal-hal yang kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H