Model Pembelajaran yang biasa digunakan di Indonesia, sebagai berikut
1. model pembelajaran dengan pendekatan kelompokÂ
yaitu pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, implementasinya dibagi menjadi tiga kelompok pada tiap-tiap kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan siswa harus menyelesaikan dua sampai tiga kegiatan dalam kelompok secara bergantian. Pengelolaan kelas yang meliputi penataan ruangan dan pengorganisasian siswa yang sesuai dengan program yangdirencanakan dan kebutuhan siswa untuk mencapaipembelajaran yang optimal. BeberapaBeberapa aspek yang perlu diperhatikan saat mengelola kelas, yaitu pertama, penataan perabot yang ada di ruangan harus disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan; kedua,pengelompokan meja dan kursi anak dapat berubah-ubah serta harus disesuaikan dengan kebutuhan anak, agar anak memiliki ruang gerak, dimana pembelajaran tidak melulu dilakukan di kursi atau meja; ketiga, area dinding dapat digunakan untuk menempelkan informasi-informasi yang dapat digunakan sebagai sumber belajar dan hasil karya anak. Meskipun begitu, jangan terlalu berlebihan agar tidak mengganggu pengelihatan anak; keempat, peletakan dan penyimpanan alat bermain harus diatur sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya, sehingga secara tidak langsung dapat melatih anak pembiasaan diri untuk mandiri, bertanggung jawab, mengembalikan barang yang telah dipakai pada yempatnya, dan lain-lain.
2. Model AreaÂ
Model Area Pembelajaran area ini mencakup tiga pilar utama, yaitu konstruktif (meyakini bahwa pelajaran terjadi saat anak berusaha memahami dunia di sekelilingnya), sesuai dengan perkembangannya (terus pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode yang selaras dengan perkembangan anak) dan pendidikan progresif (semua kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran ini didasarkan pada minat anak, tingkat perkembangan kognitif, kematangan sosial-emosional, sehingga mendorong rasa ingin tahu anak secara alami) Pengelolaan kelas pada model pembelajaran area yang meliputi pengorganisasian peserta didik, pengaturan area yang diprogramkan serta peranan pendidik. Oleh sebab itu, perlunya memperhatikan hal-hal berikut dalam pengelolaan kelas, yaitu pertama, alat bermain dan sarana prasarana dalam penempatannya diatur sesuai dengan area yang diprogramkan pada saat itu; kedua, kegiatan dapat dilakukan dengan menggunakan meja dan kursi karpet yang sekiranya sesuai dengan alat yang digunakan; ketiga, pengaturan area memungkinkan siswa untuk dapat melakukan pengamatan, sehingga dapat memberikan motivasi, pembinaan, dan penilaian dari guru; yang keempat, guru memperhatikan perbedaan yang ada pada masing-masing individu (siswa) saat mereka sedang melakukan kegiatan di
3. Model Sudut
Kegiatan pembelajaran yang menggunakan langkah langkah pembelajaran yang hampir sama dengan model area, perbedaanya terletak pada sudut-sudut kegiatan berdasarkan minat anak. Alat-alat yang disediakan selayaknya juga lebih bervariasi dan sering diganti menyesuaikan dengan tema yang akan diterapkan.Beberapa hal yang perlu diperhatikan perihal pengelolaan kelas pada model pembelajaran sudut kegiatan, yaitu:
a) Pengaturan alat bermain dan perabot di ruangan dan luasnya ruangan harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan pada sudut-sudut kegiatan;
b) Sumber belajar dan hasil kegiatan anak dapat dipajang di dinding atau di papan untuk hasil karya anak atau disimpan di loker masing-masing sebagai portofolio;
c) Setelah digunakan untuk pembelajaran, alat bermaindirapikan dan disimpan sedemikian rupa sehingga dapat melatih anak untuk membiasakan sesuatu seperti, kemandirian, tanggung jawab,dan lain-lain.
4. Model Sentra