Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penguasa Senyap dan Pembisik Angin

26 Agustus 2015   13:36 Diperbarui: 29 Agustus 2019   15:53 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka adalah Baelys. Kepercayaan memberinya harta di banyak negeri, kebodohan manusia memberinya gundik-gundik di balik jubahnya. Mereka para pemuja angin, para nahkoda kapal, penentu arah di tiap musim. Kala jahat mereka adalah penjelmaan penyihir, kala baik mereka adalah kilau pendeta.

Merekalah Whisperers of the Wind, penyebab banyak Raja turun tahta.

**

Demikianlah kelima golongan “cendekia”.

Kata itu sendiri sebetulnya muslihat, karena dunia membolehkan siapapun menganggap dirinya pintar. Tiap golongan mewarisi kebodohan golongan sebelumnya, tapi tiap mereka begitu pandai menutupi kelemahan. Semuanya tergantung pada siapa, kapan, dan mengapa. Kala rupa dan alasan berdiri pada karakternya sendiri-sendiri, tak ada yang tahu siapa sebetulnya penguasa negeri.

Tiap-tiap dari golongan di atas membagi dunia dalam atmosfer-atmosfer kecil yang berserakan, terkadang bertabrakan dan bergesekan. Meski begitu tak satupun dari mereka yang pecah. 

Tiga, empat, atau lima di antara golongan-golongan ini kerap bertemu, dan mereka menertawakan hal-hal yang sama. Barulah setelah itu mereka diam, berpikir lurus cara kembali ke peraduannya sendiri-sendiri.

Mereka sudah mewakili semua unsur pembentuk negeri, sejak zaman dulu ketika Bumi masih datar. Kemenangan mereka akan ditentukan oleh waktu, atau keputusan mendadak untuk keluar dari balik kelambu.

 

 *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun