Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Laki-laki yang Tak Disebut

23 Agustus 2013   11:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:55 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Orang itu yang menolongku."

"Iya aku dengar begitu. Bayu kebetulan lewat di situ. Beruntung kamu, kalau tidak, orang lain mana berani pegang tanganmu yang bersih begini, menggotongmu yang bercelana pendek begitu, bisa mati kehabisan darah kamu!"

Mereka menertawakan diri masing-masing.

Setelah suasana menghangat, Sheron berujar lagi, "Kamu masih belum mau menyebut namanya?"

"Siapa...."

"Pura-pura tidak tahu lagi. Siapa lagi?"

"O, itu."

Jawaban begitu membuat Sheron geleng-geleng kepala. "Erlin, manusia tidak punya kekuatan melebihi Tuhan."

"Maksud kamu apa?"

"Tuhan saja yang menguasai perasaan manusia, menghukum manusia, bisa memaafkatn siapa saja yang dikehendaki. Kenapa kita tidak?"

"Aduh, Sheron, maaf. Untuk urusan ini aku benar-benar belum bisa berpikir sejauh itu. Kalau belum mau, ya belum. Aku sudah berterima kasih pada orang itu karena telah menolongku. Kurasa kewajibanku sudah tuntas sampai di situ."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun