Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Drama di Cipayung

10 Maret 2013   02:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:03 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada yang bisa menebak akhir cerita di senja hari itu.

Lalu lalang mesin memekakkan telinga

meninggalkan bensin yang tak semurni janji di papan-papan tulisan.

Anak itu duduk termangu dan menghitung mimpi.

Mimpi lama yang bersanding bersama orang utan di lembaran rupiah.

Meski rumah pohon itu tak pernah jadi drama hidupnya.

Kelak, kalau ia pulang dan bertemu ibunya,

Bunyi-bunyi receh mungkin akan hilang.

Dan terganti dengan bertumpuk-tumpuk beras.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun