Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[FISUM] Selalu Kalah Banyak

18 Juli 2012   10:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:50 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diceritaken ...

Dahulu kala hiduplah seorang laki-laki tua yang tak laku-laku. Di bawah kaki Merapi, ia selalu berdoa dengan mendayu-dayu. "Tuhan, please Tuhan, apakah aku akan membujang terus seumur hidup?"

Tuhan bergeming.

"Tuhan, dikau kan Mahabisa, kenapa tidak memberikan aku satu jodoh saja, yang merek apapun akan saya terima deh, ikhlaas."

Hening sesaat ....

"Tapi kalau bisa ya Tuhan, biarlah Waljinah saja ya jodohku itu Tuhan. Dia tak ada tandingan. Limited edition lagi. Bisa Tuhan?" Senyumnya menyeringai, gigi-giginya berbaris banjar satu memanjang ke utara. Tuhan Mahatahu apa isi hatinya, tapi entah bagaimana ia menjawab hambanya yang satu ini.

Tiba-tiba guntur menggelegar. Hutan menggeliat. Harimau turun gunung. Rupanya doa laki-laki itu mengusik banyak pihak.

Kemudian iklan.

***

Dengan sedikit pertolongan Tuhan, bertemulah laki-laki itu dengan perempuan pujaannya. Waljinah nyaris sempurna untuk ukuran gadis setengah baya. Umurnya tiga puluh enam membuat hati laki-laki itu sumringah karena melihat pujaannya sebagai empat puluh tahun setara dengan usianya. Di depan pos ronda itu, hatinya tergerak. Keluarlah sapaan itu.

"Dek Jinny ..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun