Temukan ujung pangkalnya.
Kemanusiaan seharusnya menjadi tak terbataskan.
Kekuasaan seharusnya disusun dalam pundi, lalu dialirkan ke dalam gelas yang memuaskan.
Hati-hatilah, banyak telaga yang menjadi biang dahaga.
... banyak keyakinan menuntun pada kesesatan.
Berhentilah menangis, lalu tulislah.
Tanyakan pada dunia, ada apa di dasarnya.
Lalu berhentilah melihat hanya permukaan, yang tak jelas makna ujungnya.
Yogyakarta, 12 April 2011
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!