Itulah yang menjadikannya pramusaji primadona di Rumah Hijau.
Lintai suka menyimpan bunga.Edelweiss dari mendiang pamannya masih aman terbungkus kantung merah dalam peti gadingnya.
Ia membawanya kemana-mana.
Ia berjanji kelak akan menyampaikan pesan pamannya kepada suami yang memilihnya.
Lintai bukan anak satu-satunya.
Ia pernah memiliki adik, yang meninggal tertembak di depan matanya.
Adiknya cantik, namun tak seanggun dirinya.
Ia sesekali merasakan dirinya menjadi tomboy jika mengenang adiknya itu.
Lintai bukan yatim piatu.Ia pernah melihat ibunya, sesaat sebelum berpisah di pinggir Sungai Kapuas.
Ia pernah bertemu bapaknya, ketika nyaris diperkosa rentenir di bar tempatnya bekerja.
Ia tak pernah sendirian.