Maka dari itu, untuk menerapkan teori ini, pembelajaran dilakukan tidak hanya dalam kelas, tetapi melibatkan penggunaan teknologu ntuk berkolaborasi dengan orang lain. Siswa beratnggung jawab untuk mencari dan mengelola informasi sendiri. Teori ini menekankan pentingnya keterampilan seperti berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi.
Penutup
Pemerintah Indonesia harus melakukan 'operasi jantung', evaluasi besar-besaran dan mendalam terhadap kurikulum yang sebelumnya melakukan perubahan. Libatkan guru, siswa, orang tua, dan pakar pendidikan dalam pengembangan kurikulum. Tekankan juga pada pentingnya kualitas pembelajaran daripada sekadar mengejar target-target kuantitatif.
Kesejahteraan guru di Indonesia perlu ditingkatkan, naikan gajinya, dan penuhi segala kebutuhannya. Jika memang pendidikan adalah cara untuk mencapai Indonesia Emas 2045, maka guru adalah agen terbaik yang harus dirawat dan dijaga demi meningkatkan pendidikan di Indonesia. Supaya, Indonesia tidak berada di belakang negara lain, dan siswa betah belajar di Indonesia.
Pendidikan adalah Investasi jangka panjang. Bangun sistem pendidikan yang kokoh dan berkelanjutan, dan bukan sekadar mengikuti tren. Pemerintah, pendidik, orang tua, dan siswa harus punya integritas, karena kemajuan negara ini ada di tangan kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI