Setelah berbulan-bulan kita merasakan teriknya matahari dan sungai-sungai mengering karena kekeringan, akhirnya hujan mulai turun di beberapa daerah di Indonesia, menandakan sudah memasuki musim penghujan dan berakhirnya musim kemarau. Kita akhirnya bisa merasakan kembali suasana yang segar saat musim hujan tiba.
Saat tetesan pertama hujan membasahi bumi, terdapat aroma khas yang ditimbulkan yang membawa sensasi segar ketika kita menghirup udara. Aromanya khas yang membuat kita sulit untuk melupakannya. Aroma tersebut memiliki nama ilmiah yaitu Petrikor.
Petrikor: Aroma Alam yang Menyegarkan
Mengutip dari laman id.wikipedia.org, istilah petrikor berasal dari bahasa Yunani kuno. Nama "petrikor" yang terdiri dari "petra" yang berati batu, dan "ichor" yang mengacu pada cairan yang mengalir dalam pembuluh darah para dewa menurut mitologi Yunani kuno.Â
Petrikor, atau yang dikenal juga sebagai petrichor, pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan Isabel Joy Bear dan Roderick G. Thomas dalam sebuah artikel yang berjudul "Nature of Argillaceous Odour" pada tahun 1964.
Dalam penelitian mereka, diungkapkan bahwa terdapat keterlibatan zat kimia tertentu dalam aroma hujan yang muncul setelah periode cuaca kering yang panjang. Aroma unik ini merupakan hasil dari interaksi antara air hujan dan tanah, yang diproduksi oleh mikroba.
Menurut laporan dari The Telegraph, penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa senyawa kimia geosmin, yang dihasilkan oleh bakteri Streptomyces coelicolor, merupakan unsur utama yang bertanggung jawab atas aroma khas hujan yang kita kenal sebagai petrikor.
Saat tetesan air hujan pertama kali menyentuh permukaan tanah yang kering, senyawa-senyawa ini diangkut oleh tetes air dan dilepaskan ke udara, menciptakan aroma khas yang menyegarkan.
Aroma petrikor sering dianggap menyenangkan dan menenangkan oleh banyak orang, karena mampu menghadirkan kesegaran alam selepas musim kemarau.
Baca juga:Â Rindu Bau Hujan di Tengah Musim Kemarau Panjang
Manfaat Petrikor
Bau hujan dianggap sebagai terapi alami yang mampu memberikan ketenangan dan kebahagiaan, sehingga mampu mengurangi tingkat stres yang dialami seseorang. Inilah sebabnya mengapa orang merasakan ketenangan serta merasa emosional saat hujan turun.
Mungkin bagi sebagian orang fenomena munculnya aroma unik ketika hujan merupakan fenomena biasa, namun aroma ini memiliki manfaat alami yang penting.
Aroma petrikor sering dihubungkan dengan beberapa manfaat bagi lingkungan dan kehidupan tanaman di sekitar kita. Pertama, aroma hujan membantu menghidupkan kembali tanah yang kering dan mengaktifkan pertumbuhan mikroorganisme yang penting bagi kesehatan tanah.
Selain itu, senyawa-senyawa organik yang terkandung dalam petrikor dapat berkontribusi pada siklus hidup tumbuhan dan keberlangsungan ekosistem secara keseluruhan.
Aroma hujan juga dikaitkan dengan penurunan suhu udara, yang dapat membantu menyegarkan udara di sekitar dan menciptakan kondisi yang lebih nyaman bagi makhluk hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H