Menutup TikTok Shop sepertinya bukanlah solusi yang realistis. E-commerce dan platform media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari cara kita berinteraksi dan berbelanja. Melarang TikTok Shop mungkin akan menimbulkan banyak reaksi negatif dan membatasi peluang ekonomi untuk UKM yang telah bergantung pada platform tersebut.
Ternyata, meski TikTok Shop telah ditutup, pasar Tanah Abang masih saja sepi pengunjung. Mengutip dari TribunSolo.com, pedagang masih mengeluhkan lapak mereka sepi pengunjung dan justru malah meminta agar platform e-commerce lainnya juga ditutup. Seperti Lazada, Tokopedia, dan Shopee.
Hal tersebut sontak menimbulkan respons negatif dari para netizen.
Ada salah satu postingan di salah satu akun media sosial Twitter (@txtdarionlineshop), dalam unggahan tersebut terdapat dari cerita salah seorang yang mencoba mengunjungi pasar Tanah Abang yang viral karena sepi pengunjung.
Beberapa tanggapan netizen mengenai postingan tersebut antara lain:
"Wkwkwk pantes sepi, parkir dua rebu aja bikin berantem, apalagi segitu".
"Ga sempet mau belanja offline. Secara orang kerja mah rerata balik kantor udah jam 5 sore ya. Giliran mau belanja, pasar udah pada tutup. Hari libur mending buat rebahan, males sumpek ke pasar".
"Sebenernya yang bikin males tuh emang nyari parkir, preman, sama macet, Lewat sana aja bikin males banget pernah kejebak macet hampir sejaman".
"Sumpah, yang bikin males tuu ginii, blm diitung keluar bensinnya, macet, waktu yg terbuang & aku tipe yg ga bisa nawar  harga jadi kurang cocok belanja offline".
"Sebenernya tuh negara kita lagi menuju industri 4.0 atau balik lagi ke jaman purba sih?"