Mohon tunggu...
Ahmad Yazid Rozaan
Ahmad Yazid Rozaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama Saya Ahmad Yazid Rozaan. Saya adalah Mahasiswa S1 Teknik kelautan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Saya memiliki keahlian dalam Engineering Software, Videografi, dan Desain Grafis. Saya mudah beradaptasi, mudah bergaul, dan memiliki komitmen yang tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Garam: Si Kecil yang Bisa Bikin Masalah Besar!

13 Juni 2024   15:39 Diperbarui: 13 Juni 2024   15:55 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Menggunakan Teknik Irigasi yang Efisien

Petani bisa menggunakan teknik irigasi yang lebih efisien untuk mengurangi salinisasi tanah. Misalnya, dengan menggunakan irigasi tetes yang hanya memberikan air tepat di akar tanaman, sehingga air yang digunakan lebih sedikit dan lebih sedikit garam yang masuk ke tanah. Teknik irigasi tetes ini tidak hanya menghemat air, tetapi juga memastikan bahwa air yang diberikan langsung menyentuh area yang paling membutuhkan, yaitu akar tanaman. 

Hal ini bisa mengurangi risiko penguapan air yang berlebihan, yang sering kali meninggalkan residu garam di permukaan tanah. Selain irigasi tetes, penggunaan mulsa juga bisa membantu mengurangi penguapan dan menjaga kelembaban tanah. Petani juga bisa menerapkan sistem rotasi tanaman dan menanam tanaman yang lebih toleran terhadap garam untuk menjaga kesehatan tanah dalam jangka panjang.

3. Meningkatkan Kesadaran Publik

Edukasi dan kesadaran publik sangat penting. Kita semua perlu tahu tentang dampak negatif dari garam dan bagaimana cara menguranginya. Mulailah dari hal kecil, seperti mengurangi konsumsi makanan asin dan tidak membuang limbah garam sembarangan. Kampanye kesadaran bisa dilakukan melalui berbagai media, seperti televisi, radio, media sosial, dan kegiatan komunitas. Sekolah juga bisa memainkan peran penting dengan mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga keseimbangan penggunaan garam dan dampaknya terhadap lingkungan. 

Dengan meningkatkan kesadaran, kita bisa mendorong masyarakat untuk mengambil langkah-langkah preventif dalam kehidupan sehari-hari. Ini termasuk mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat dengan mengurangi konsumsi garam dan mendukung praktik ramah lingkungan di sekitar kita.

4. Mengembangkan Teknologi Ramah Lingkungan

Teknologi baru bisa membantu mengurangi dampak negatif dari garam. Misalnya, teknologi untuk mengolah air laut menjadi air tawar tanpa meninggalkan banyak limbah garam, atau teknologi untuk memanfaatkan limbah garam dalam industri lain. Inovasi teknologi seperti desalinasi dengan energi terbarukan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk mengatasi masalah air bersih tanpa menambah beban lingkungan dengan limbah garam. 

Selain itu, industri juga bisa mengembangkan teknologi untuk memanfaatkan limbah garam dalam produk lain, seperti bahan bangunan atau produk kimia. Penelitian dan pengembangan terus menerus diperlukan untuk menemukan cara-cara baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan dalam menangani garam. Dengan dukungan pemerintah, industri, dan komunitas ilmiah, kita bisa menciptakan solusi inovatif yang menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan.

Dengan langkah-langkah ini, kita dapat mengurangi dampak negatif dari garam dan menjaga lingkungan kita tetap sehat. Kesadaran dan tindakan kolektif sangat penting untuk mengatasi tantangan ini. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat membawa perubahan besar bagi keberlanjutan bumi kita. Mari kita mulai dari sekarang untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih sehat!.

Ayo, Kurangi Garam dan Selamatkan Lingkungan!

Kita semua bisa ikut berperan dalam mengurangi dampak negatif dari garam. Masalah yang ditimbulkan oleh penggunaan garam yang berlebihan tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga membawa konsekuensi serius bagi lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan tindakan nyata yang dapat membantu mengurangi dampak tersebut. Berikut beberapa hal yang bisa kalian lakukan mulai dari sekarang:

1. Kurangi Konsumsi Makanan Asin

Cobalah untuk tidak terlalu banyak makan makanan yang mengandung garam tinggi seperti keripik, kentang goreng, dan makanan cepat saji. Makanan-makanan ini memang menggoda dengan rasa gurihnya, tetapi konsumsi yang berlebihan bisa merugikan kesehatan kita dalam jangka panjang. 

Gantilah camilan asin dengan pilihan yang lebih sehat seperti buah-buahan segar, kacang-kacangan tanpa garam, atau yogurt. Mengurangi konsumsi makanan asin tidak hanya baik untuk kesehatan jantung dan ginjal, tetapi juga membantu mengurangi limbah garam yang akhirnya masuk ke lingkungan. 

Buatlah kebiasaan baru untuk memasak makanan sendiri di rumah dengan menggunakan sedikit garam dan lebih banyak rempah-rempah untuk menambah cita rasa. Ini tidak hanya lebih sehat, tetapi juga membantu mengurangi ketergantungan kita pada makanan olahan yang tinggi garam..

2. Pilih Makanan Segar

Makanan segar seperti buah-buahan, sayuran, dan daging tanpa pengawet biasanya mengandung lebih sedikit garam dibandingkan makanan olahan. Pilihlah bahan makanan segar setiap kali berbelanja dan usahakan untuk mengolahnya sendiri di rumah. Misalnya, daripada membeli sup kalengan yang tinggi natrium, buatlah sup dari bahan-bahan segar seperti sayuran, ayam, atau kacang-kacangan. 

Selain lebih sehat, memasak dengan bahan segar juga memungkinkan kita untuk mengontrol jumlah garam yang digunakan dalam masakan. Makanan segar tidak hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga mendukung pola makan yang lebih alami dan berkelanjutan. Dengan mengurangi konsumsi makanan olahan, kita juga mengurangi produksi limbah kemasan yang sering kali berakhir di tempat pembuangan sampah dan mencemari lingkungan.

3. Baca Label Makanan

Saat membeli makanan kemasan, baca labelnya dan perhatikan kandungan garamnya. Pilihlah yang kandungan garamnya lebih rendah. Kebiasaan ini mungkin memerlukan sedikit usaha ekstra, tetapi sangat penting untuk kesehatan kita. Banyak produk makanan yang tampaknya sehat ternyata mengandung garam yang tinggi. 

Misalnya, sereal sarapan atau roti sering kali mengandung natrium yang tinggi meskipun tidak terasa asin. Membaca label juga membantu kita menjadi lebih sadar tentang apa yang kita konsumsi setiap hari. Pilihlah produk dengan label "rendah garam" atau "tanpa garam tambahan" untuk mengurangi asupan garam harian. Selain itu, jika memungkinkan, buatlah makanan dan camilan sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang kita pilih sendiri.

4. Edukasi Teman dan Keluarga

Ajak teman dan keluarga untuk mengurangi konsumsi garam dan menjaga lingkungan dari limbah garam. Edukasi adalah kunci untuk perubahan yang berkelanjutan. Bagikan informasi tentang bahaya konsumsi garam yang berlebihan dan dampaknya terhadap kesehatan serta lingkungan.

 Kalian bisa memulai dengan mengadakan diskusi keluarga tentang pentingnya mengurangi garam dalam diet sehari-hari. Selain itu, gunakan media sosial untuk menyebarkan informasi dan tips tentang gaya hidup sehat yang rendah garam. Dengan mengajak orang-orang di sekitar kita untuk peduli, kita bisa menciptakan komunitas yang lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

5. Ikut Kegiatan Lingkungan

Bergabunglah dengan kegiatan lingkungan di sekolah atau komunitas kalian. Kalian bisa belajar lebih banyak tentang cara menjaga lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari garam. Misalnya, ikut serta dalam program pembersihan sungai atau pantai bisa memberikan pemahaman langsung tentang bagaimana limbah garam dan polutan lainnya merusak ekosistem. 

Selain itu, kegiatan seperti menanam pohon atau berkebun organik juga bisa mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam. Berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan tidak hanya memberikan manfaat edukatif, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap planet kita. Dengan terlibat aktif, kita juga bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun