Mohon tunggu...
afrizonsaputrajulianda
afrizonsaputrajulianda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peradaban Islam di Asia Tenggara

30 November 2024   14:59 Diperbarui: 30 November 2024   15:32 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERADABAN ISLAM DI ASIA TENGGARA

AFRIZON SAPUTRA JULIANDA 

2421020066

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Abstrak

Asia Tenggara merupakan tempat tinggal bagi penduduk muslim terbesar di dunia. 

Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Selain itu, 

minoritas Muslim dapat ditemukan di Burma (Myanmar), Singapura, Filipina, Thailand dan 

Vietnam. Secara geografis, kawasan Asia Tenggara merupakan tempat yang unik dan menarik 

bagi perkembangan agama-agama dunia, sehingga hampir seluruh agama terutama agama 

besar pernah singgah dan mendapat pengaruh di beberapa tempat di kawasan ini, termasuk

agama Islam. Bisa dikatakan bahwa penduduk Muslim terbesar ada di kawasan Asia 

Tenggara. Islamisasi itu lebih intens dan luas sejak akhir abad ke -12 ketika para guru dari 

berbagai tempat di Jazirah Arab mengembara meskipun terjadi beberapa teori tentang 

kedatangan Islam di Asia Tenggara, bahwa pedagang Muslim dari kawasan Jazirah Arab telah 

hadir di beberapa tempat di Nusantara, sejak abad ke -7 tetapi tidak ada bukti yang memadai 

bahwa mereka memusatkan diri menyebarkan Islam. Perkembangan dan Peradaban Islam 

sangat dipengaruhi oleh struktur kebudayaan yang dianut oleh masyarakat. Kuatnya unsur 

kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari mempengruhi penerimaan dan pelaksanaan 

kegiatan keagamaan.

Pendahuluan

Asia Tenggara merupakan kawasan yang cukup luas dan cukup berpengaruh di kancah dunia. 

Asia Tenggara dipilah dalam dua kelompok yakni Asia Tenggara Daratan yaitu Kamboja, Laos, 

Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Asia Tenggara Maritim yakni Brunei Darussalam, Filipina, 

Indonesia, Malaysia, Singapura, Timor Leste. Kawasan Asia Tenggara merupakan salah satu 

kawasan yang yang mempunyai sikap sosial dan kepercayaan yang beragam. Secara sosial 

budaya penduduk di kawasan ini lebih mayoritas beragama Islam, akan tetapi kenyataan 

realitas sosial, budaya dan keyakinan yang berkembang di dalamnya menunjukkan keragaman 

dan heterogen.Islam di negara-negara Asia Tenggara, sangat diperhitungkan karena jumlah 

kuantitasnya, hampir seluruh negara yang ada di Asia Tenggara, penduduknya baik mayoritas 

ataupun minoritas memeluk agama Islam. Misalnya, Islam menjadi agama resmi negara 

federasi Malaysia, Kerajaan Brunei Darussalam, negara Indonesia (Sekitar 90% menganut 

agama Islam),

3

PEMBAHASAN

1.Kedatangan Islam di Asia Tenggara 

Masuknya agama Islam ke wilayah Asia Tenggara mempunyai keistimewaan yaitu 

dengan jalan damai, berangsur, dan diterima dengan sukarela oleh penduduk meskipun tidak 

sekaligus, Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan pedagang dan para 

sufi secara damai, terbuka ,tanpa pemaksaan sehingga Islam mudah diterima masyarakat Asia 

Tenggara. Mengenai kedatangan Islam di Negara-negara yang ada di Asia Tenggara hampir 

semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para 

pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman, dan Arabia Selatan. Pada abad ke5 sebelum masehi, Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang, 

kondisi ini yang dimanfaatkan para pedagang muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam 

pada warga sekitar pesisir. Peradaban Islam di Asia Tenggara tergolong sebagai salah satu bukti 

bahwa Islam demikian kuat pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat di kawasan ini, terbukti 

bahwa proses masuknya Islam di Asia Tenggara berbeda dengan proses masuknya Islam di 

wilayah lainnya yang di sebarluaskan melalui penaklukan Arab dan Turki.

2.Teori Penyebaran Agama Islam di Asia Tenggara 

Dalam proses masuknya Islam di Asia Tenggara, ada beberapa jalur yang digunakan, 

jalur tersebut semua disesuaikan dengan budaya timur yang mengedepankan keramahtamahan, 

sehingga hal ini memudahkan Islam untuk masuk dan berkembang di kawasan ini. Berkaitan 

dengan hal ini Uka Tjandra Sasmita mengemukakan ada enam saluran masuknya Islam ke Asia 

Tenggara yang berkembang, yaitu: 

a. Saluran Perdagangan Sejak abad ke-1 kawasan laut Asia Tenggara khususnya selat 

malaka, telah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan perdagangan 

dan pelayaran internasional karena posisinya yang menghubungkan negeri-negeri di 

Asia Timur, Asia Tenggara dan Asia Barat. Kesibukan lalu lintas perdagangan kawasan 

Asia Tenggara pada abad ke-7 sampai abad ke-16 itu membuat pedagang-pedagang 

muslim (Arab, Persia, dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan di negerinegeri Barat, Tenggara, dan Timur Benua Asia. Pengaruh inilah yang menjadikan 

adanya perubahan sistem kehidupan di Asia Tenggara yang sebelumnya di masa 

Kerajaan Berjaya, kepercayaan yang dominan dikalangan masyarakat adalah 

4

dinamisme. Dengan adanya pengaruh pedagang Islam banyak kemudian masyarakat 

beralih menganut monotheisme. Salah satu kerajaan yang memiliki peran dalam 

penyebaran sejarah peradaban Islam di Asia Tenggara adalah Samudera Pasai Kerajaan 

ini sampai sekarang dipercayai sebagai kerajaan Islam tertua dan pertama yang ada di 

Indonesia dan di Asia Tenggara, yang berpusat di Aceh, dipimpin seorang raja Muslim 

yang bernama Sultan Malikus Shaleh.

b. Saluran Perkawinan Dari sudut ekonomi para pedagang Muslim memiliki status soial 

yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi sehingga berpengaruh terhadap puteriputeri bangsawan tertarik menjadi isteri saudagar-saudagar tersebut, sebelum 

melakukan pernikahan para calon isteri saudagar tersebut diislamkan terlebih dahulu, 

setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka semakin luas, terbentuklah 

kampung-kampung, daerah-daerah juga kerajaan-kerajaan Muslim. Dalam penyebaran 

agama Islam jalur perkawinan lebih menguntungkan karena apabila saudagar Muslim 

menikah dengan anak bangsawan, anak raja atau anak adipati turut mempercepat 

Islamisasi. Demikian yang terjadi antara Raden Rahmat atau Sunan Ampel dengan Nyai 

Manila, Sunan Gunung Jati dengan puteri Kawunganten, Brawijaya dengan puteri 

Campa yang mempunyai keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak) dan lain-lain.

c. Saluran Tasawuf Menurut seorang ahli sejarah Australia H. John menyatakan bahwa 

proses Islamisasi di Asia Tenggara dipengaruhi ajaran Tasawuf dan amalannya serta 

adanya dakwah cerdas yang dilakukan oleh para Sufi yang datang bersama dengan 

pedagang Muslim. Pengajar Tasawuf atau para Sufi mengajarkan teosofi yang 

bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat terutama di 

Indonesia, seperti contoh: mereka mahir dalam soal kepercayaan/ mantra/ magic dan 

mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan, dengan Tasawuf, Islam yang diajarkan 

kepada penduduk mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang 

sebelumnya menganut Hindu sehingga agama Islam mudah diterima dan dimengerti. 

Diantara ahli Tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan 

alam pikiran Indonesia seperti Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan 

Sunan Panggung di Jawa, ajaran mistik ini masih dikembangkan di abad ke-19 M 

bahkan di abad ke- 20 M ini.

d. d. Saluran Pendidikan Islamisasi juga dilakukan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan 

ulama melalui pendidikan di sekolah maupun pesantren. Di pesantren atau pondok 

calon guru,calon kiai atau ulama mendapatkan pendidikan agama, setelah keluar 

mereka kembali ke kampong masing-masing untuk berdakwah ke tempat-tempat 

5

tertentu untuk mengajarkan Islam. Misalnya: pesantren yang didirikan oleh Raden 

Rahmat di Ampel Surabaya dan Sunan Giri di Giri. Keluaran pesantren ini banyak 

diundang ke Maluku untuk berdakwah. 

e. Saluran Kesenian Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan 

wayang. Sunan Kalijaga adalah tokoh paling mahir dalam mementaskan wayang, 

Beliau tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi Beliau meminta para penonton 

untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang 

masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi cerita tersebut disisipkan 

ajaran-ajaran juga nama-nama pahlawan Islam. Kesenian lainnya juga bisa dipakai 

sebagai alat Islamisasi. Seperti seni ukir, seni bangunan, sastra (hikayat,babad, dan lain 

sebagainya). 

f. Saluran Politik Kebanyakan penduduk masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam 

terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di suatu 

wilayah. Kemenangan kerajaan Islam secara politis dapat menarik penduduk kerajaan 

bukan Islam masuk memeluk agama Islam.

3.Perkembangan keagamaan dan peradaban Islam di Asia Tenggara

Masuknya Islam di Asia Tenggara sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara, 

khususnya selat malaka sudah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam perdagangan 

intenasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia sampai China sejalan pula dengan muncul 

dan berkembangnya kekuasaan besar yaitu China dibawah Dinasti Tang (618-907 M), kerajaan 

Sriwijaya (abad ke-7 sampai 14 ) dan Dinasti Umayyah (660-749 M).

Pemikiran dalam berbagai aspek ajaran Islam, seperti filsafat, tasawuf, dan lainnya itu 

berada dalam proses perkembangan Islam di Asia Tenggara. Pada masa kekuasaan Kerajaan 

Malaka bahwa Islamisasi Asia Tenggara mendapatkan dorongan baru, daerah baru di Sumatera 

yang kemudian masuk kedalam kekuasaan Malaka setelah Aru, Petir, Lambri antara lain ampar, 

Indra Giri, Siak, Jambi, Bengkalis, Riau dan Lingga juga telah masuk Islam. Di semenanjung 

Malaya, seperti Pahang, Pattani, Kedah, Johor juga menerima Islam. Dari Malaka Islamisasi 

masuk ke pesisir Pulau Jawa, di tahun 1478 kerajaan Majapahit dikalahkan kerajaan Islam yang 

dipimpin oleh Raja Demak. Para penyebar agama Islam yang berasal dari Demak kemudian 

mengislamkan warga Banjarmasin di Kalimantan Selatan. Maluku menjadi wilayah Islam pada 

tahun 1498. Pulau Mindano diislamkan lebih awal pada tahun 1460, pada akhir abad ke-15 

6

Brunai telah masuk Islam. Dari Sulu dan Mindano Islam menyebar ke wilayah Utara Filipina, 

berdirilah Kerajaan Islam di sana. Bahkan Manila berada dibawah kekuasaan Islam, yang 

kemudian dihancurkan oleh Spanyol tahun 1570. Kesultanan Brunai juga mengislamkan 

wilayah yang berada dalam kekuasaannya. Sedangkan Makasar menerima Islam pada tahun 

1603, kemudian mengislamkan Bugis, Sumbawa, Lombok. Setelah Bugis menerima Islam 

kemudian menyebar ke Flores, seluruh Jawa bertahap menerima Islam kecuali Bali yang masih

bertahan sebagai kerajaan Hindu. 

Islamisasi di Asia Tenggara membawa persamaan dibidang Pendidikan, pendidikan 

tidak lagi menjadi hak istimewa kaum bangsawan akan tetapi melibatkan seluruh lapisan 

masyarakat. Setiap Muslim diharapkan mampu membaca Qur'an dan memahami asas-asas 

Islam secara rasional, bahasa lokal diperluas dengan kosakata dan gaya bahasa Arab, bahasa 

Melayu digunakan sebagai bahasa sehari-hari di Asia Tenggara dan menjadi media pengajaran 

agama, bahasa Melayu juga berperan penting sebagai bahasa pemersatu. Budaya politik Hindu 

Budha juga kepemimpinan telah digantikan dengan ide-ide juga lembaga yang bernafaskan 

Islam, hukum Islam telah dijalankan walaupun belum secara keseluruhan. Di wilayah 

Muangthai hukum Islam diterapkan terus didalam undang-undangnya terdapat 42 pasal yang 

diambil dari mahzab syafi'i, di muangthai terdapat 2000 masjid.Peranan Islam dalam politik 

lebih nampak di Malaysia, partai Islam menyatakan dalam kampanyenya untuk membentuk 

Negara Islam, partai Islam mempunyai dukungan yang sangat besar dari masyarakat yang 

mempunyai penduduk mayoritas Islam seperti Kelantan, Trengganu, Kedah dan Perlis. 

Angkatan Islam Malaysia berada dibagian terdepan dalam mempromosikan citra positif Islam 

kepada kaum muslim maupun non muslim yang bertujuan untuk mewujudkan gaya hidup 

muslim yang baik. 

Menurut pendapat Azmi Islam datang pertama kali ke Malaysia sejak abad ke7 M. 

pedagang Arab Islam sudah sampai ke pulau Melayu, tentu juga singgah di pelabuhan dagang 

Malaysia. Sejalan dengan pendapat tersebut Abdullah dkk. menegaskan: Para pedagang ini 

singgah di pelabuhan Sumatera untuk mendapatkan barang-barang keperluan dan sementara 

menanti perubahan angin Mosun, ada di antara mereka yang singgah di pelabuhan Tanah 

Melayu seperti Kedah, Trengganu dan Malaka. dengan demikian boleh dikatakan bahwa Islam 

telah tiba di Tanah Melayu pada abad ke- 7M. dikemukakan oleh Fatimi, bahwa Islam datang 

pertama kali di sekitar abad ke-8 H (14 M). Ia berpegang pada penemuan Batu Bersurat di 

Trengganu tahun 702H (1303M). Batu Bersurat itu ditulis dengan huruf Arab. Pada sebuah 

sisinya, memuat pernyataan yang memerintahkan para penguasa dan pemerintah untuk 

7

berpegang teguh pada keyakinan Islam dan ajaran Rasulullah. Sisi lainnya memuat daftar 

singkat mengenai 10 aturan dan mereka yang melanggarnya akan mendapat hukuman.

KESIMPULAN

Islam masuk dan berkembang di Asia Tenggara melalui proses dengan berbagai saluran 

dalam penyebarannya, seperti melalui saluran perdagangan, perkawinan, tasawuf, pendidikan, 

kesenian juga saluran politik. Islam adalah agama yang didalamnya terdapat ajaran mulia 

berpedoman pada Al Qur'an sehingga mudah diterima masyarakat setempat. keseluruhan 

perjalanan sejarah umat Islam di Asia Tenggara telah menyebabkan terjadinya percampuran 

kebudayaan lokal dengan ajaran Islam sehingga membuahkan budaya baru yang dinamis dan 

dapat diterimanya Islam secara damai di Asia Tenggara. Selain itu telah didirikan berbagai 

lembaga atau organisasi di berbagai Negara di Asia Tenggara yang menunjukkan bahwa 

kebangkitan Islam di Asia Tenggara telah mengalami perkembangan yang merupakan periode 

kejayaan Islam dimana kaum muslim mendominasi bidang perdagangan, pelayaran, 

mempunyai pengaruh politik dan kekuasaan yang besar, datang dengan semangat serta misi 

keagamaan.Mereka adalah orang-orang yang berbudaya,terpelajar sehingga di Asia Tenggara 

Islam berkembang cukup pesat.

8

DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati. 2014. Islam di Asia Tenggara Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin 

Makasar. Jurnal Rihlah Vol. 11 No.1.

Herawati Andi. 2018. Eksistensi Islam di Asia Tenggara Ash Shahabah UIM Makasar 

Azyumardi Azra. 2005 Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII 

dan XVIII Jakarta Kencana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun