PERADABAN ISLAM DI ASIA TENGGARA
AFRIZON SAPUTRA JULIANDAÂ
2421020066
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Abstrak
Asia Tenggara merupakan tempat tinggal bagi penduduk muslim terbesar di dunia.Â
Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Selain itu,Â
minoritas Muslim dapat ditemukan di Burma (Myanmar), Singapura, Filipina, Thailand danÂ
Vietnam. Secara geografis, kawasan Asia Tenggara merupakan tempat yang unik dan menarikÂ
bagi perkembangan agama-agama dunia, sehingga hampir seluruh agama terutama agamaÂ
besar pernah singgah dan mendapat pengaruh di beberapa tempat di kawasan ini, termasuk
agama Islam. Bisa dikatakan bahwa penduduk Muslim terbesar ada di kawasan AsiaÂ
Tenggara. Islamisasi itu lebih intens dan luas sejak akhir abad ke -12 ketika para guru dariÂ
berbagai tempat di Jazirah Arab mengembara meskipun terjadi beberapa teori tentangÂ
kedatangan Islam di Asia Tenggara, bahwa pedagang Muslim dari kawasan Jazirah Arab telahÂ
hadir di beberapa tempat di Nusantara, sejak abad ke -7 tetapi tidak ada bukti yang memadaiÂ
bahwa mereka memusatkan diri menyebarkan Islam. Perkembangan dan Peradaban IslamÂ
sangat dipengaruhi oleh struktur kebudayaan yang dianut oleh masyarakat. Kuatnya unsurÂ
kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari mempengruhi penerimaan dan pelaksanaanÂ
kegiatan keagamaan.
Pendahuluan
Asia Tenggara merupakan kawasan yang cukup luas dan cukup berpengaruh di kancah dunia.Â
Asia Tenggara dipilah dalam dua kelompok yakni Asia Tenggara Daratan yaitu Kamboja, Laos,Â
Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Asia Tenggara Maritim yakni Brunei Darussalam, Filipina,Â
Indonesia, Malaysia, Singapura, Timor Leste. Kawasan Asia Tenggara merupakan salah satuÂ
kawasan yang yang mempunyai sikap sosial dan kepercayaan yang beragam. Secara sosialÂ
budaya penduduk di kawasan ini lebih mayoritas beragama Islam, akan tetapi kenyataanÂ
realitas sosial, budaya dan keyakinan yang berkembang di dalamnya menunjukkan keragamanÂ
dan heterogen.Islam di negara-negara Asia Tenggara, sangat diperhitungkan karena jumlahÂ
kuantitasnya, hampir seluruh negara yang ada di Asia Tenggara, penduduknya baik mayoritasÂ
ataupun minoritas memeluk agama Islam. Misalnya, Islam menjadi agama resmi negaraÂ
federasi Malaysia, Kerajaan Brunei Darussalam, negara Indonesia (Sekitar 90% menganutÂ
agama Islam),
3
PEMBAHASAN
1.Kedatangan Islam di Asia TenggaraÂ
Masuknya agama Islam ke wilayah Asia Tenggara mempunyai keistimewaan yaituÂ
dengan jalan damai, berangsur, dan diterima dengan sukarela oleh penduduk meskipun tidakÂ
sekaligus, Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan pedagang dan paraÂ
sufi secara damai, terbuka ,tanpa pemaksaan sehingga Islam mudah diterima masyarakat AsiaÂ
Tenggara. Mengenai kedatangan Islam di Negara-negara yang ada di Asia Tenggara hampirÂ
semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan paraÂ
pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman, dan Arabia Selatan. Pada abad ke5 sebelum masehi, Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang,Â
kondisi ini yang dimanfaatkan para pedagang muslim yang singgah untuk menyebarkan IslamÂ
pada warga sekitar pesisir. Peradaban Islam di Asia Tenggara tergolong sebagai salah satu buktiÂ
bahwa Islam demikian kuat pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat di kawasan ini, terbuktiÂ
bahwa proses masuknya Islam di Asia Tenggara berbeda dengan proses masuknya Islam diÂ
wilayah lainnya yang di sebarluaskan melalui penaklukan Arab dan Turki.
2.Teori Penyebaran Agama Islam di Asia TenggaraÂ
Dalam proses masuknya Islam di Asia Tenggara, ada beberapa jalur yang digunakan,Â
jalur tersebut semua disesuaikan dengan budaya timur yang mengedepankan keramahtamahan,Â
sehingga hal ini memudahkan Islam untuk masuk dan berkembang di kawasan ini. BerkaitanÂ
dengan hal ini Uka Tjandra Sasmita mengemukakan ada enam saluran masuknya Islam ke AsiaÂ
Tenggara yang berkembang, yaitu:Â
a. Saluran Perdagangan Sejak abad ke-1 kawasan laut Asia Tenggara khususnya selatÂ
malaka, telah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan perdaganganÂ
dan pelayaran internasional karena posisinya yang menghubungkan negeri-negeri diÂ
Asia Timur, Asia Tenggara dan Asia Barat. Kesibukan lalu lintas perdagangan kawasanÂ
Asia Tenggara pada abad ke-7 sampai abad ke-16 itu membuat pedagang-pedagangÂ
muslim (Arab, Persia, dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan di negerinegeri Barat, Tenggara, dan Timur Benua Asia. Pengaruh inilah yang menjadikanÂ
adanya perubahan sistem kehidupan di Asia Tenggara yang sebelumnya di masaÂ
Kerajaan Berjaya, kepercayaan yang dominan dikalangan masyarakat adalahÂ
4
dinamisme. Dengan adanya pengaruh pedagang Islam banyak kemudian masyarakatÂ
beralih menganut monotheisme. Salah satu kerajaan yang memiliki peran dalamÂ
penyebaran sejarah peradaban Islam di Asia Tenggara adalah Samudera Pasai KerajaanÂ
ini sampai sekarang dipercayai sebagai kerajaan Islam tertua dan pertama yang ada diÂ
Indonesia dan di Asia Tenggara, yang berpusat di Aceh, dipimpin seorang raja MuslimÂ
yang bernama Sultan Malikus Shaleh.
b. Saluran Perkawinan Dari sudut ekonomi para pedagang Muslim memiliki status soialÂ
yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi sehingga berpengaruh terhadap puteriputeri bangsawan tertarik menjadi isteri saudagar-saudagar tersebut, sebelumÂ
melakukan pernikahan para calon isteri saudagar tersebut diislamkan terlebih dahulu,Â
setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka semakin luas, terbentuklahÂ
kampung-kampung, daerah-daerah juga kerajaan-kerajaan Muslim. Dalam penyebaranÂ
agama Islam jalur perkawinan lebih menguntungkan karena apabila saudagar MuslimÂ
menikah dengan anak bangsawan, anak raja atau anak adipati turut mempercepatÂ
Islamisasi. Demikian yang terjadi antara Raden Rahmat atau Sunan Ampel dengan NyaiÂ
Manila, Sunan Gunung Jati dengan puteri Kawunganten, Brawijaya dengan puteriÂ
Campa yang mempunyai keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak) dan lain-lain.
c. Saluran Tasawuf Menurut seorang ahli sejarah Australia H. John menyatakan bahwaÂ
proses Islamisasi di Asia Tenggara dipengaruhi ajaran Tasawuf dan amalannya sertaÂ
adanya dakwah cerdas yang dilakukan oleh para Sufi yang datang bersama denganÂ
pedagang Muslim. Pengajar Tasawuf atau para Sufi mengajarkan teosofi yangÂ
bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat terutama diÂ
Indonesia, seperti contoh: mereka mahir dalam soal kepercayaan/ mantra/ magic danÂ
mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan, dengan Tasawuf, Islam yang diajarkanÂ
kepada penduduk mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yangÂ
sebelumnya menganut Hindu sehingga agama Islam mudah diterima dan dimengerti.Â
Diantara ahli Tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan denganÂ
alam pikiran Indonesia seperti Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, danÂ
Sunan Panggung di Jawa, ajaran mistik ini masih dikembangkan di abad ke-19 MÂ
bahkan di abad ke- 20 M ini.
d. d. Saluran Pendidikan Islamisasi juga dilakukan oleh guru-guru agama, kiai-kiai danÂ
ulama melalui pendidikan di sekolah maupun pesantren. Di pesantren atau pondokÂ
calon guru,calon kiai atau ulama mendapatkan pendidikan agama, setelah keluarÂ
mereka kembali ke kampong masing-masing untuk berdakwah ke tempat-tempatÂ
5
tertentu untuk mengajarkan Islam. Misalnya: pesantren yang didirikan oleh RadenÂ
Rahmat di Ampel Surabaya dan Sunan Giri di Giri. Keluaran pesantren ini banyakÂ
diundang ke Maluku untuk berdakwah.Â
e. Saluran Kesenian Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukanÂ
wayang. Sunan Kalijaga adalah tokoh paling mahir dalam mementaskan wayang,Â
Beliau tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi Beliau meminta para penontonÂ
untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayangÂ
masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi cerita tersebut disisipkanÂ
ajaran-ajaran juga nama-nama pahlawan Islam. Kesenian lainnya juga bisa dipakaiÂ
sebagai alat Islamisasi. Seperti seni ukir, seni bangunan, sastra (hikayat,babad, dan lainÂ
sebagainya).Â
f. Saluran Politik Kebanyakan penduduk masuk Islam setelah rajanya memeluk IslamÂ
terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di suatuÂ
wilayah. Kemenangan kerajaan Islam secara politis dapat menarik penduduk kerajaanÂ
bukan Islam masuk memeluk agama Islam.
3.Perkembangan keagamaan dan peradaban Islam di Asia Tenggara
Masuknya Islam di Asia Tenggara sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara,Â
khususnya selat malaka sudah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam perdaganganÂ
intenasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia sampai China sejalan pula dengan munculÂ
dan berkembangnya kekuasaan besar yaitu China dibawah Dinasti Tang (618-907 M), kerajaanÂ
Sriwijaya (abad ke-7 sampai 14 ) dan Dinasti Umayyah (660-749 M).
Pemikiran dalam berbagai aspek ajaran Islam, seperti filsafat, tasawuf, dan lainnya ituÂ
berada dalam proses perkembangan Islam di Asia Tenggara. Pada masa kekuasaan KerajaanÂ
Malaka bahwa Islamisasi Asia Tenggara mendapatkan dorongan baru, daerah baru di SumateraÂ
yang kemudian masuk kedalam kekuasaan Malaka setelah Aru, Petir, Lambri antara lain ampar,Â
Indra Giri, Siak, Jambi, Bengkalis, Riau dan Lingga juga telah masuk Islam. Di semenanjungÂ
Malaya, seperti Pahang, Pattani, Kedah, Johor juga menerima Islam. Dari Malaka IslamisasiÂ
masuk ke pesisir Pulau Jawa, di tahun 1478 kerajaan Majapahit dikalahkan kerajaan Islam yangÂ
dipimpin oleh Raja Demak. Para penyebar agama Islam yang berasal dari Demak kemudianÂ
mengislamkan warga Banjarmasin di Kalimantan Selatan. Maluku menjadi wilayah Islam padaÂ
tahun 1498. Pulau Mindano diislamkan lebih awal pada tahun 1460, pada akhir abad ke-15Â
6
Brunai telah masuk Islam. Dari Sulu dan Mindano Islam menyebar ke wilayah Utara Filipina,Â
berdirilah Kerajaan Islam di sana. Bahkan Manila berada dibawah kekuasaan Islam, yangÂ
kemudian dihancurkan oleh Spanyol tahun 1570. Kesultanan Brunai juga mengislamkanÂ
wilayah yang berada dalam kekuasaannya. Sedangkan Makasar menerima Islam pada tahunÂ
1603, kemudian mengislamkan Bugis, Sumbawa, Lombok. Setelah Bugis menerima IslamÂ
kemudian menyebar ke Flores, seluruh Jawa bertahap menerima Islam kecuali Bali yang masih
bertahan sebagai kerajaan Hindu.Â
Islamisasi di Asia Tenggara membawa persamaan dibidang Pendidikan, pendidikanÂ
tidak lagi menjadi hak istimewa kaum bangsawan akan tetapi melibatkan seluruh lapisanÂ
masyarakat. Setiap Muslim diharapkan mampu membaca Qur'an dan memahami asas-asasÂ
Islam secara rasional, bahasa lokal diperluas dengan kosakata dan gaya bahasa Arab, bahasaÂ
Melayu digunakan sebagai bahasa sehari-hari di Asia Tenggara dan menjadi media pengajaranÂ
agama, bahasa Melayu juga berperan penting sebagai bahasa pemersatu. Budaya politik HinduÂ
Budha juga kepemimpinan telah digantikan dengan ide-ide juga lembaga yang bernafaskanÂ
Islam, hukum Islam telah dijalankan walaupun belum secara keseluruhan. Di wilayahÂ
Muangthai hukum Islam diterapkan terus didalam undang-undangnya terdapat 42 pasal yangÂ
diambil dari mahzab syafi'i, di muangthai terdapat 2000 masjid.Peranan Islam dalam politikÂ
lebih nampak di Malaysia, partai Islam menyatakan dalam kampanyenya untuk membentukÂ
Negara Islam, partai Islam mempunyai dukungan yang sangat besar dari masyarakat yangÂ
mempunyai penduduk mayoritas Islam seperti Kelantan, Trengganu, Kedah dan Perlis.Â
Angkatan Islam Malaysia berada dibagian terdepan dalam mempromosikan citra positif IslamÂ
kepada kaum muslim maupun non muslim yang bertujuan untuk mewujudkan gaya hidupÂ
muslim yang baik.Â
Menurut pendapat Azmi Islam datang pertama kali ke Malaysia sejak abad ke7 M.Â
pedagang Arab Islam sudah sampai ke pulau Melayu, tentu juga singgah di pelabuhan dagangÂ
Malaysia. Sejalan dengan pendapat tersebut Abdullah dkk. menegaskan: Para pedagang iniÂ
singgah di pelabuhan Sumatera untuk mendapatkan barang-barang keperluan dan sementaraÂ
menanti perubahan angin Mosun, ada di antara mereka yang singgah di pelabuhan TanahÂ
Melayu seperti Kedah, Trengganu dan Malaka. dengan demikian boleh dikatakan bahwa IslamÂ
telah tiba di Tanah Melayu pada abad ke- 7M. dikemukakan oleh Fatimi, bahwa Islam datangÂ
pertama kali di sekitar abad ke-8 H (14 M). Ia berpegang pada penemuan Batu Bersurat diÂ
Trengganu tahun 702H (1303M). Batu Bersurat itu ditulis dengan huruf Arab. Pada sebuahÂ
sisinya, memuat pernyataan yang memerintahkan para penguasa dan pemerintah untukÂ
7
berpegang teguh pada keyakinan Islam dan ajaran Rasulullah. Sisi lainnya memuat daftarÂ
singkat mengenai 10 aturan dan mereka yang melanggarnya akan mendapat hukuman.
KESIMPULAN
Islam masuk dan berkembang di Asia Tenggara melalui proses dengan berbagai saluranÂ
dalam penyebarannya, seperti melalui saluran perdagangan, perkawinan, tasawuf, pendidikan,Â
kesenian juga saluran politik. Islam adalah agama yang didalamnya terdapat ajaran muliaÂ
berpedoman pada Al Qur'an sehingga mudah diterima masyarakat setempat. keseluruhanÂ
perjalanan sejarah umat Islam di Asia Tenggara telah menyebabkan terjadinya percampuranÂ
kebudayaan lokal dengan ajaran Islam sehingga membuahkan budaya baru yang dinamis danÂ
dapat diterimanya Islam secara damai di Asia Tenggara. Selain itu telah didirikan berbagaiÂ
lembaga atau organisasi di berbagai Negara di Asia Tenggara yang menunjukkan bahwaÂ
kebangkitan Islam di Asia Tenggara telah mengalami perkembangan yang merupakan periodeÂ
kejayaan Islam dimana kaum muslim mendominasi bidang perdagangan, pelayaran,Â
mempunyai pengaruh politik dan kekuasaan yang besar, datang dengan semangat serta misiÂ
keagamaan.Mereka adalah orang-orang yang berbudaya,terpelajar sehingga di Asia TenggaraÂ
Islam berkembang cukup pesat.
8
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati. 2014. Islam di Asia Tenggara Fakultas Adab dan Humaniora UIN AlauddinÂ
Makasar. Jurnal Rihlah Vol. 11 No.1.
Herawati Andi. 2018. Eksistensi Islam di Asia Tenggara Ash Shahabah UIM MakasarÂ
Azyumardi Azra. 2005 Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVIIÂ
dan XVIII Jakarta Kencana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H