Mohon tunggu...
Afriza Yohandi Putra
Afriza Yohandi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM : 43223110005 | Program Studi : Sarjana Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Diskursus Sigmund Freud Dan Fenomena Kejahatan Korupsi Di Indonesia

23 November 2024   22:59 Diperbarui: 23 November 2024   22:59 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memberikan Hukuman yang Jelas dan Tegas

Hukuman yang tegas menciptakan rasa takut untuk memenuhi kebutuhan id melalui korupsi. Dengan memperketat penegakan hukum, individu akan berpikir dua kali sebelum melakukan korupsi.

  • Membangun Ego yang Seimbang

Ego berfungsi sebagai mediator antara id dan superego, mencari cara untuk memenuhi kebutuhan id tanpa melanggar norma. Strategi berikut dapat membantu memperkuat ego agar dapat memilih jalur yang sesuai:

Pendidikan Moral dan Etika Sejak Dini

Memasukkan pendidikan antikorupsi dalam kurikulum sekolah, yang tidak hanya mengajarkan norma hukum, tetapi juga memberikan contoh moral dan etika. Dengan demikian, ego individu dapat berkembang untuk mengambil keputusan yang lebih bertanggung jawab.

Melibatkan program pelatihan untuk pegawai pemerintah dan pejabat publik mengenai integritas, akuntabilitas, dan transparansi.

Mengembangkan Budaya Kerja yang Bersih

Budaya kerja yang sehat memengaruhi cara ego bekerja. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang menjunjung tinggi nilai-nilai antikorupsi, individu cenderung mencari cara yang etis untuk mencapai tujuan pribadi maupun organisasi.

Contoh: Mendorong whistleblowing melalui mekanisme yang aman dan mendukung pelapor, sehingga ego individu merasa didukung oleh norma sosial untuk melawan korupsi.

Meningkatkan Pengawasan Internal

Ego sering kali membenarkan tindakan koruptif jika pengawasan lemah. Dengan memperkuat fungsi pengawasan internal dan eksternal, individu akan lebih sulit mencari celah untuk memenuhi dorongan koruptifnya.

  • Memperkuat Superego (Moral dan Etika)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun