Gambuh menekankan harmoni antara pikiran, ucapan, dan tindakan. Bagian ini mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kejelasan visi dan mampu mengomunikasikan ide-idenya dengan baik kepada rakyatnya.
Relevansi Modern: Dalam dunia yang penuh dengan informasi dan disinformasi, kemampuan untuk bertindak konsisten dan transparan sangat penting bagi pemimpin.
 5. Kinanthi (Bait 83-100)
Sebagai penutup, Kinanthi memberikan ajakan untuk memimpin dengan kasih sayang dan ketulusan hati. Bagian ini menekankan pentingnya membimbing orang lain ke arah yang lebih baik dengan contoh yang baik.
Relevansi Modern: Filosofi ini relevan dalam membangun organisasi yang inklusif, di mana pemimpin bertindak sebagai mentor dan teladan.
Poin Penting dalam Serat Wedhotomo:
- Bisa Rumangsa, Ojo Rumangsa Bisa: Pemimpin harus memiliki rasa empati dan mampu merasakan kebutuhan rakyatnya. Mereka tidak boleh merasa selalu benar, tetapi harus terbuka terhadap kritik.
- Eling lan Waspada: Kesadaran penuh terhadap tanggung jawab dan kewaspadaan terhadap penyimpangan. Filosofi ini mengajarkan pemimpin untuk selalu introspektif dan berhati-hati dalam setiap keputusan.
- Bener tur Pener: Pemimpin yang baik tidak hanya bertindak benar secara moral, tetapi juga memastikan tindakannya sesuai aturan hukum.
Ajaran dalam Serat Wedhotomo mencakup aspek spiritual, etika, dan teknis kepemimpinan, menjadikannya panduan yang komprehensif untuk membangun masyarakat yang seimbang dan adil.
Filosofi Utama Mangkunegaran IV
Mangkunegaran IV memformulasikan filosofi hidup yang mencakup nilai-nilai personal dan sosial. Beberapa konsep kunci dalam ajaran beliau adalah:
1. Aja Gumunan (Jangan Mudah Terpesona)
Filosofi ini mengingatkan individu untuk tidak mudah terpengaruh oleh sesuatu yang terlihat menarik di permukaan. Seorang pemimpin atau individu yang bijaksana harus mampu menilai sesuatu dengan kritis sebelum mengambil keputusan.