Mohon tunggu...
Afriza Yohandi Putra
Afriza Yohandi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM : 43223110005 | Program Studi : Sarjana Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kebatinan Mangkunegara IV pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

21 November 2024   01:18 Diperbarui: 21 November 2024   03:19 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era globalisasi, masyarakat sering kali terjebak dalam kompetisi yang tidak sehat dan mengejar pencapaian material. Filosofi Mangkunegaran IV, seperti Prasaja (kesederhanaan), mengingatkan kita bahwa kehidupan yang bermakna tidak harus berpusat pada kemewahan atau prestise.

  • Prinsip Sa-cukupe mendorong individu untuk merasa cukup dengan apa yang dimiliki, sehingga dapat fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
  • Sa-mesthine mengajarkan penerimaan terhadap takdir, tanpa kehilangan semangat untuk terus berusaha.

Konsep ini sangat relevan dalam membantu masyarakat modern menghadapi tekanan mental dan emosional yang sering kali muncul dari gaya hidup konsumtif.

Contoh Relevansi:
Dalam dunia bisnis, prinsip ini dapat diterapkan untuk menciptakan perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan dan kesejahteraan bersama, alih-alih semata-mata mengejar keuntungan.

6. Menjadi Panduan Universal

Meskipun berasal dari budaya Jawa, filosofi Mangkunegaran IV bersifat universal. Nilai-nilai seperti keadilan, kesederhanaan, dan tanggung jawab adalah prinsip yang dapat diterapkan di mana saja, oleh siapa saja. Dalam dunia yang semakin kompleks, filosofi ini memberikan kepastian dan panduan yang dapat membantu individu dan masyarakat menjalani kehidupan dengan lebih bermakna.

Pentingnya Filosofi ini di Berbagai Bidang

  • Dalam Pemerintahan: Memberikan kerangka untuk menciptakan tata kelola yang bersih dan transparan.
  • Dalam Pendidikan: Membentuk generasi muda yang berkarakter dan bertanggung jawab.
  • Dalam Bisnis: Mendorong etika bisnis dan keberlanjutan.
  • Dalam Kehidupan Pribadi: Membantu individu menemukan keseimbangan antara

 Contoh Relevansi:

Nilai-nilai ini dapat digunakan sebagai panduan dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, menciptakan sistem pendidikan yang berorientasi pada nilai, atau mengembangkan komunitas yang inklusif dan berkeadilan.kebutuhan material dan spiritual.

Gammbar pribadi
Gammbar pribadi

Gambar pribadi
Gambar pribadi

Gambar pribadi
Gambar pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun