Mohon tunggu...
Afriza Yohandi Putra
Afriza Yohandi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM : 43223110005 | Program Studi : Sarjana Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Mitos dan Logos Kejahatan pada Metafora Cincin Gyges

8 November 2024   22:27 Diperbarui: 9 November 2024   00:23 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Moral Sejak Dini: Menanamkan nilai-nilai keadilan, integritas, dan tanggung jawab sejak usia dini sangat penting agar seseorang terbiasa menghayati nilai-nilai ini bukan sebagai kewajiban sosial, tetapi sebagai bagian dari karakter pribadi. Pendidikan yang menekankan etika dan moralitas dapat membantu seseorang menginternalisasi nilai-nilai ini, sehingga mereka bertindak adil karena merasa itu adalah hal yang benar.

2. Mengembangkan Rasa Tanggung Jawab Pribadi

Bagaimana seseorang dapat menjaga tanggung jawab pribadi bahkan ketika tidak ada yang mengawasi? Ini dapat dilakukan dengan mengembangkan rasa tanggung jawab yang mendalam dan memahami dampak dari tindakan kita terhadap orang lain. Dalam konteks ini, langkah-langkah yang dapat diambil termasuk:

  • Menjadi Akuntabel pada Diri Sendiri: Menerima konsekuensi atas tindakan kita sendiri adalah langkah penting dalam membangun rasa tanggung jawab. Dengan menyadari bahwa tindakan kita memiliki dampak, kita bisa berlatih untuk bertindak dengan pertimbangan yang matang meskipun tidak ada orang yang mengetahui atau menilai.

  • Komitmen terhadap Etika Pribadi: Membuat standar atau prinsip etika yang dipegang sendiri dapat membantu seseorang untuk tidak tergoda melakukan hal-hal yang tidak etis. Misalnya, berkomitmen untuk selalu mengatakan kebenaran atau menjaga kepercayaan orang lain adalah langkah kecil yang bisa membantu membangun rasa tanggung jawab pribadi yang kuat.

Kesimpulan

Metafora cincin Gyges yang diceritakan oleh Plato melalui dialog dalam Republik menyoroti tema fundamental tentang kekuasaan, moralitas, dan kecenderungan manusia dalam menghadapi godaan untuk berbuat tidak adil. 

Kisah ini mempertanyakan apakah keadilan adalah nilai yang dijunjung manusia secara intrinsik atau hanya tindakan yang dijaga karena takut akan konsekuensinya. Melalui kekuatan "tak terlihat" yang dimiliki cincin Gyges, kita melihat bagaimana kekuasaan tanpa batas dan ketiadaan pertanggungjawaban dapat dengan mudah menggoda seseorang untuk melampaui batas etika demi keuntungan pribadi.

Pentingnya metafora ini masih relevan hingga hari ini, terutama di era digital di mana anonimitas sering kali memungkinkan individu untuk melakukan tindakan yang tidak adil tanpa merasa bertanggung jawab. 

Dengan mempelajari kisah cincin Gyges, kita diajak untuk merenungkan pentingnya memiliki kompas moral internal, yang tidak bergantung pada pengawasan eksternal atau ancaman hukuman. Nilai-nilai keadilan dan tanggung jawab harus menjadi pedoman dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam konteks pribadi, profesional, maupun dalam interaksi digital.

Pada akhirnya, pelajaran dari cincin Gyges adalah bahwa setiap individu memiliki pilihan: apakah akan mengikuti godaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau menjaga nilai-nilai keadilan dan integritas. Prinsip ini mengingatkan kita bahwa keadilan sejati bukan hanya tentang tindakan yang terlihat oleh orang lain, tetapi tentang kesediaan untuk bertindak dengan benar, bahkan ketika tidak ada yang mengawasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun