Mohon tunggu...
Afriza Yohandi Putra
Afriza Yohandi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM : 43223110005 | Program Studi : Sarjana Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Integritas Sarjana dan Omptimalisasi Perkembangan Moral Kohlberg's

17 Oktober 2024   21:24 Diperbarui: 17 Oktober 2024   21:24 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu cara terbaik untuk mengoptimalkan perkembangan moral adalah melalui pengalaman nyata yang memaksa individu untuk mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan moral. Beberapa cara untuk memfasilitasi pengalaman semacam ini meliputi:

  • Keterlibatan dalam Kegiatan Sosial atau Pengabdian Masyarakat: Melibatkan mahasiswa dalam proyek-proyek yang membantu masyarakat, seperti kerja sosial, bantuan kemanusiaan, atau advokasi hak asasi manusia. Situasi-situasi nyata ini sering kali memunculkan dilema moral yang menuntut mereka untuk mengambil keputusan yang berpihak pada keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
  • Program Internship atau Magang Berbasis Etika: Mahasiswa yang bekerja dalam lingkungan profesional melalui program magang atau kerja praktek berkesempatan menghadapi masalah etis yang nyata. Hal ini akan memaksa mereka untuk menilai kembali prinsip moral mereka dan membuat keputusan etis dalam konteks dunia profesional.
  • Simulasi dan Role Playing: Melibatkan siswa dalam simulasi atau permainan peran yang dirancang untuk menguji pemikiran moral mereka. Misalnya, simulasi pengadilan, perundingan damai, atau debat etika medis bisa membantu siswa memahami berbagai sudut pandang moral dan melatih mereka mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip moral.

6. Mendorong Pemikiran Kritis dan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Prinsip

Dalam tahap perkembangan moral yang lebih tinggi (pascakonvensional), individu diharapkan membuat keputusan yang didasarkan pada prinsip-prinsip etika yang universal, seperti keadilan, hak asasi manusia, dan kesejahteraan umum. Untuk mencapai tahap ini, beberapa metode yang bisa diterapkan meliputi:

  • Mengembangkan Pemikiran Kritis dalam Menghadapi Aturan dan Norma: Siswa harus didorong untuk berpikir secara kritis tentang aturan dan norma sosial, bukan sekadar mengikuti aturan tanpa mempertanyakannya. Mereka perlu memahami bahwa dalam beberapa kasus, aturan dapat bertentangan dengan prinsip moral yang lebih tinggi, dan mereka harus mampu mengevaluasi mana yang lebih tepat dalam situasi tertentu.
  • Membiasakan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Prinsip Etika Universal: Mengajarkan prinsip-prinsip moral seperti keadilan, kebaikan, dan martabat manusia sebagai dasar bagi pengambilan keputusan moral. Siswa perlu diajarkan bagaimana menggunakan prinsip-prinsip ini untuk menilai situasi yang kompleks dan menentukan langkah yang tepat, bahkan ketika norma sosial atau hukum yang berlaku tidak cukup memadai.

7. Mendorong Kesadaran Diri dan Refleksi Moral

Proses refleksi moral sangat penting untuk membantu siswa menganalisis keputusan moral yang telah mereka ambil dan bagaimana keputusan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip etika. Refleksi moral dapat dilakukan melalui:

  • Jurnal Reflektif: Mendorong siswa untuk menulis jurnal tentang keputusan moral yang mereka hadapi, bagaimana mereka membuat keputusan tersebut, dan apa yang mereka pelajari dari proses itu. Jurnal reflektif membantu mereka menyadari pola berpikir moral mereka dan meningkatkan kesadaran diri.
  • Diskusi Kelompok Reflektif: Membentuk kelompok diskusi di mana siswa dapat berbicara tentang dilema moral yang mereka alami dalam kehidupan nyata dan saling berbagi perspektif. Diskusi ini tidak hanya memperkaya pemahaman mereka, tetapi juga memberikan peluang untuk mempertanyakan dan mengevaluasi kembali pandangan moral mereka.

Kesimpulan

Integritas akademik dan perkembangan moral merupakan dua elemen kunci yang saling berkaitan dalam membentuk karakter mahasiswa yang tidak hanya kompeten secara intelektual, tetapi juga bermoral dan bertanggung jawab. Melalui pemahaman mendalam tentang teori perkembangan moral Kohlberg, kita dapat melihat bahwa moralitas seseorang berkembang melalui berbagai tahapan, mulai dari kepatuhan terhadap aturan hingga penerapan prinsip etis yang lebih tinggi dan universal. Dalam konteks pendidikan sarjana, pengembangan moral ini menjadi sangat penting, mengingat mahasiswa akan dihadapkan pada berbagai dilema etis baik selama masa studi maupun di dunia profesional.

Pentingnya integritas tidak hanya terletak pada kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugas akademik, tetapi juga pada bagaimana mahasiswa mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai moral yang mereka anut. Pendidikan tinggi bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan moral ini melalui integrasi nilai-nilai etika dalam kurikulum, penerapan kode etik akademik yang jelas, serta pembinaan karakter melalui program mentoring dan pelatihan.

Selain itu, tantangan globalisasi, teknologi, dan digitalisasi menambah kompleksitas tantangan moral yang dihadapi mahasiswa. Oleh karena itu, optimalisasi perkembangan moral melalui pembelajaran yang berkelanjutan, contoh dari pemimpin akademik, dan diskusi tentang etika kontemporer menjadi kunci untuk memastikan bahwa para sarjana dapat menghadapi tantangan masa depan dengan integritas dan kepekaan moral yang tinggi.

Pada akhirnya, sarjana yang berintegritas dan memiliki kesadaran moral yang matang akan mampu berkontribusi secara positif tidak hanya dalam lingkup akademis, tetapi juga di tengah masyarakat. Mereka diharapkan menjadi agen perubahan yang membawa prinsip-prinsip keadilan, kebenaran, dan tanggung jawab sosial ke dalam setiap langkah yang mereka ambil, baik dalam karier profesional maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, pendidikan sarjana yang memperkuat integritas dan perkembangan moral memiliki peran penting dalam membangun masa depan yang lebih adil, etis, dan bertanggung jawab.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun