Â
2. Pembelajaran agar Peserta Didik Dapat Berpikir Analitis/Linier dan Insitusif
Pendidikan holistik tidak hanya berfokus pada pengembangan kognitif, tetapi juga pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Anak-anak diajarkan untuk berpikir analitis dan linier melalui proyek-proyek yang membutuhkan analisis dan penyelesaian masalah. Selain itu, mereka juga diajarkan untuk berpikir insitusif melalui kegiatan eksperimental dan berbasis proyek, yang membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan inovatif.
Â
3. Pembelajaran agar Peserta Didik Dapat Menumbuhkan Multiple Intelligence
Holistic education mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu untuk mengembangkan multiple intelligence. Anak-anak diajarkan melalui kurikulum yang mencakup seni, olahraga, dan pembelajaran berbasis proyek. Hal ini membantu mereka mengembangkan berbagai jenis inteligensi, seperti inteligensi spasial, linguistik, logis-matematis, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.
Â
4. Pembelajaran agar Peserta Didik sebagai Manusia Sosial, Berbudaya, Kerjasama, dan Hub Sama Manusia
Pendidikan holistik sangat menekankan pentingnya mengembangkan keterampilan sosial. Anak-anak diajari keterampilan seperti bekerja sama, berkomunikasi efektif, dan menghargai perbedaan. Mereka juga diajarkan untuk mengembangkan hubungan yang harmonis dengan orang lain melalui kegiatan kelompok dan proyek komunitas. Hal ini membantu mereka menjadi individu yang dapat berinteraksi dengan baik dalam berbagai situasi sosial dan berkontribusi pada masyarakat.
Â
5. Pembelajaran agar Peserta Didik Hubungan Manusia dengan Alam (Ekologis)