Mohon tunggu...
Afrizal Ramadhan
Afrizal Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Bekerjalah pada keabadian

Selanjutnya

Tutup

Horor Artikel Utama

Horor: Tanah Pemakaman

15 Juni 2024   17:22 Diperbarui: 24 Juni 2024   23:46 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa mau berprasangka buruk, kami kembali ke bawah dan baru menemukan adikku menangis keluar dari kamar mandi. Ternyata ia ketakutan dengan lampu yang tiba-tiba padam. Meskipun aku ingin bertanya mengenai suara di lantai atas yang kami dengar, tetapi Papah dan Mamah menyuruhku untuk tetap diam.

Semenjak kejadian itu, esoknya Papah langsung mengajak kami pindah rumah dengan alasan pekerjaannya yang ada di luar kota. Selepas dua bulan pindah, rumah itu pun akhirnya dijual. 

Papah hanya memberitahuku belakangan ini bahwa tanah yang ada di rumah itu setelah Papah menyelidiki lebih lanjut, setelah ia mencoba menggali seluruh tanah di halaman ternyata itu adalah tanah bekas pemakaman orang Tionghoa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun