Ruang sepiku
Menjadi-jadi nirwana dewi
Satu dan selamanya dewi abadiku
Mendengar tetes yang lirih
Memeluk jantung dan hati sepiaku
Biar sekali kurasa bergetar gelombang mati
Sejak waktu masih kecil lugu
Cinta dalam hidup, hidup dan matiku
Ibu, menyayangimu dalam kata yang tanpa
Mencintaimu dari kata yang paling makna
Menghapus kata-kataku seluruh
"Setelah dewasa, Nak. Kau harus menjadi orang hebat
Mampu membahagiakan keluarga
Sehat selalu dan panjang umur..."
Malaikat mengaminkan.
Aku tertidur dalam laut air mata yang diam
Waktu kecil bertukar, aku besar lugu
Angin mendesau panjang di mimpi
Tak ada, tak ada yang tertahankan Ibu
Aku sejadi-jadinya meruahkan batinku
Padamu juga
Aku tangguh dalam badai yang riuh.
Januari, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H