Perubahan diri ini tidak hanya dalam di bidang akademik namun juga di bidang non-akademik. Bisa juga berkaitan dengan keinginan berorganisasi.Â
Interaksi sosial ini dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh organisasi-organisasi mahasiswa baik ditingkat fakultas maupun universitas. Â Â
Kegiatan-kegiatan tersebut bisa seperti seminar, diskusi, pelatihan, lomba dan sebagainya. Â Â
Mungkin ada yang berpikiran bahwa kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilakukan secara online atau dalam jaringan. Â Â
Namun, ada perbedaan yang signifikan antara cara online dengan cara offline. Interaksi sosial akan lebih terasa ketika kegiatan tersebut di luar jaringan. Â Â
Sebab, ketika dilaksanakan secara online kebanyakan individu hanya terfokus dengan gawainya bukan dengan isi atau makna dari kegiatan tersebut. Â Â
Kesibukan dengan gawai pribadi ini salah satu dampak yang terjadi pasca pandemi covid-19 bagi mahasiswa. Mahasiswa menjadi lebih sering bermain gawai. Â Â
Hal ini juga berpengaruh terhadap minat baca mahasiswa yang berkurang. Kesadaran akan manfaat suatu bacaan tergantikan dengan keinstanan dengan penggunaan hp. Â Â
Minat terhadap organisasi di kalangan mahasiswa juga ikut menurun. Baik organisasi intra kampus maupun ekstra kampus. Â
Organisasi memiliki ruang lingkup interaksi sosial yang luas. Tidak hanya dengan organisasi yang sama-sama satu universitas  tetapi juga dengan universitas lain. Â
Begitu pula dengan organisasi ekstra kampus. Organisasi-organisasi ini memliki banyak manfaat bagi mahasiswa. Â Â