Mohon tunggu...
Afrizal Desta
Afrizal Desta Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Pemain bola cita cita saya bermain bola bersama ronaldo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjerit dalam Kesendirian: Analisis Film

30 Mei 2024   21:00 Diperbarui: 8 Juni 2024   18:58 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebebasan berekspresi: Wiji Thukul dibungkam oleh rezim Orde Baru karena puisi-puisinya yang kritis terhadap pemerintah. Film ini menunjukkan bagaimana kebebasan berekspresi dapat dirampas dan pentingnya memperjuangkannya.

Keadilan sosial: Wiji Thukul berjuang untuk keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. Film ini menunjukkan bagaimana ketidakadilan dapat terjadi dan pentingnya untuk melawannya.

Cinta dan pengorbanan: Sipon menunjukkan cinta dan pengorbanannya yang luar biasa untuk Wiji Thukul. Film ini menunjukkan bagaimana cinta dapat bertahan dalam situasi yang sulit.

Kehilangan dan trauma: Sipon harus hidup dengan kehilangan Wiji Thukul dan trauma penculikan suaminya. Film ini menunjukkan bagaimana kehilangan dan trauma dapat memengaruhi seseorang.

Kekuatan:

Film ini memiliki beberapa kekuatan, antara lain:

Akting yang memukau: Marissa Anita dan Donny Damara memberikan penampilan yang luar biasa dalam memerankan Wiji Thukul dan Sipon.

Sinematografi yang indah: Film ini memiliki sinematografi yang indah dan artistik, dengan penggunaan kamera statis dan pencahayaan natural yang berhasil menciptakan suasana yang mencekam dan penuh makna.

Soundtrack yang kuat: Soundtrack film ini diisi dengan puisi-puisi Wiji Thukul yang dibacakan dengan penuh penghayatan, menambah kekuatan emosional film.

Kelemahan:

Film ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun