Mohon tunggu...
Afrizal Desta
Afrizal Desta Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Pemain bola cita cita saya bermain bola bersama ronaldo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjerit dalam Kesendirian: Analisis Film

30 Mei 2024   21:00 Diperbarui: 8 Juni 2024   18:58 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kurang edukatif: Film ini tidak banyak memberikan informasi tentang sejarah Orde Baru dan konteks politik saat itu, sehingga penonton yang tidak familiar dengan sejarah Indonesia mungkin kesulitan memahami film ini.

Terlalu fokus pada tragedi: Film ini terkesan terlalu fokus pada tragedi penculikan dan hilangnya Wiji Thukul, dan kurang menunjukkan sisi lain dari kehidupan Wiji Thukul dan Sipon.

Analisis Film Istirahatlah Kata-Kata

Sudut Pandang:

Film "Istirahatlah Kata-Kata" diceritakan dari sudut pandang Sipon, istri Wiji Thukul. Hal ini memberikan perspektif yang unik dan personal tentang kehidupan Wiji Thukul sebagai seorang aktivis dan buronan politik.

 

 

 

 

Tema:

Film ini mengangkat beberapa tema penting, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun