Kurang edukatif: Film ini tidak banyak memberikan informasi tentang sejarah Orde Baru dan konteks politik saat itu, sehingga penonton yang tidak familiar dengan sejarah Indonesia mungkin kesulitan memahami film ini.
Terlalu fokus pada tragedi: Film ini terkesan terlalu fokus pada tragedi penculikan dan hilangnya Wiji Thukul, dan kurang menunjukkan sisi lain dari kehidupan Wiji Thukul dan Sipon.
Analisis Film Istirahatlah Kata-Kata
Sudut Pandang:
Film "Istirahatlah Kata-Kata" diceritakan dari sudut pandang Sipon, istri Wiji Thukul. Hal ini memberikan perspektif yang unik dan personal tentang kehidupan Wiji Thukul sebagai seorang aktivis dan buronan politik.
Â
Â
Â
Â
Tema:
Film ini mengangkat beberapa tema penting, antara lain: