Mohon tunggu...
Afriyanto Sikumbang
Afriyanto Sikumbang Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Belajar mensyukuri apa yang kita miliki

Selanjutnya

Tutup

Money

Aroma Politis dan Bisnis di Balik Pencopotan Helmy Yahya

31 Januari 2020   14:20 Diperbarui: 31 Januari 2020   14:18 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misi ke-6 dari LPP TVRI berbunyi: Mengoptimalkan pemanfaatan aset, meningkatkan pendapatan siaran iklan, dan usaha lain terkait penyelenggaraan penyiaran, serta pengembangan bisnis sesuai peraturan perundang-undangan.

Dari misi tersebut jelas terlihat bahwa TVRI harus mencari uang dan mengembangkan bisnis. Dari mana dapat uangnya? Ya dari iklan. Bagaimana cara mendapatkan iklan? Ya dengan menghadirkan program yang berkualitas dan jangkauan siaran yang luas.

Jadi kalau Dewas TVRI bilang bahwa TVRI berbeda dengan TV swasta, itu adalah pernyataan yang keliru. TVRI dan TV swasta sudah menjadi media massa umum yang saling bersaing satu sama lainnya.

Program Discovery Channel dan Liga Inggris adalah beberapa program unggulan TVRI yang diharapkan dapat menarik minat pemasang iklan. Sampai di sini Direksi TVRI sudah jeli dalam melihat peluang bisnis. Kita tahu bahwa Liga Inggris adalah tontonan yang sangat menarik dan ditunggu-tunggu pemirsa di seluruh Nusantara. Nantinya tentu akan banyak spot iklan yang masuk di program primetime ini. Dari sisi kinerja, apa yang dilakukan oleh jajaran Direksi TVRI sepertinya sudah cukup bagus.

Semua stasiun televisi pasti rebutan untuk mendapat hak siar Liga Inggris ini. Berhubung yang mendapatkan hak siar adalah TVRI, maka televisi swasta jadi iri, cemburu dan gigit jari. Televisi swasta kecewa dengan Helmy Yahya karena telah berhasil memboyong Liga Inggris ke Senayan, tempat di mana TVRI bermarkas.

Yang namanya orang kecewa, tentu dia tidak rela orang yang mengecewakan dia bisa duduk berlama-lama di pucuk kekuasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun