Mohon tunggu...
Afriyanto Sikumbang
Afriyanto Sikumbang Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Belajar mensyukuri apa yang kita miliki

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah Menteri Jokowi-Ma'ruf yang Langsung "Ngegas"

17 Januari 2020   16:59 Diperbarui: 17 Januari 2020   17:00 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum genap 100 hari, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju sudah mulai "ngegas". Mereka sudah sering tampil di ruang publik, mulai dari sekadar berkomentar hingga melakukan kebijakan yang fenomenal. Kebijakan yang diambil para menteri juga beragam. Ada yang mampu merebut hati masyarakat, namun ada pula yang kontroversial sehingga menjadi bulan-bulanan publik.

Reaksi publik pun beragam menanggapi berbagai aksi para menteri tersebut. Ada yang mengapresiasi, ada pula yang mencemooh.

Kebanyakan menteri yang langsung ngengas ini adalah pejabat baru. Kalau menteri lama yang terpilih kembali, masih anteng-anteng aja.

Siapa saja menteri yang sudah mulai "ngegas" tersebut, ini dia orangnya.

1. Menteri BUMN Erick Thohir

Bos kelompok Mahaka yang sukses menjadi Ketua Panitia Asian Games 2018 dan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini termasuk menteri yang paling kesohor. Seusai dilantik Presiden Jokowi, Erick langsung membenahi birokrasi di tubuh BUMN. Beberapa jabatan deputi dihapus. Dia juga mengangkat beberapa Wakil Menteri BUMN.

Namanya melambung saat dengan tegas dan berani mencopot Dirut Garuda Indonesia Ary Askhara beserta seluruh jajaran direksi karena kedapatan menyelundupkan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat Airbus A330-900 Neo. Keputusan tersebut mendapat apresiasi dari masyarakat.

Pamor Erick sempat meredup lantaran dia enggan berkomentar soal kasus gagal bayar PT Jiwasraya yang mencapai Rp 13 triliun. Namun belakangan dia mulai buka suara. Belum usai kasus Jiwasraya, dia sudah disibukkan lagi dengan kasus korupsi di Asabri yang mencapai Rp 10 triliun.

2. Menteri Agama Fachrul Razi

Inilah menteri yang paling kontroversial dan sering bikin gaduh. Belum apa-apa, dia sudah sibuk dengan masalah radikalisme, penggunaan celana cingkrang dan cadar di instansi pemerintah. Dia juga mengusulkan agar penceramah perlu sertifikasi.

Kebijakan kontroversial lainnya adalah penerbitan Peraturan Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2019 tentang Majelis Taklim. Aturan itu mengharuskan pendaftaran majelis di kantor Kementerian Agama untuk dapat Surat Keterangan Terdaftar.

Tak hanya itu, Menag Fachrul Razi juga merombak 155 judul buku pelajaran agama Islam, terutama terkait khilafah.

Langkah kontroversial lainnya adalah perpanjangan surat keterangan terdaftar (SKT) Front Pembela Islam (FPI). Awalnya, Fachrul menolak memberi rekomendasi bagi FPI dan ormas keagamaan lainnya yang mendukung khilafah. Namun menjelang Reuni Akbar 212, Fachrul akhirnya memberi rekomendasi untuk FPI.

3. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  Nadiem Makarim

Pendiri aplikasi Gojek ini mulai membuat kejutan dengan menghapus Ujian Nasional dan menggantinya dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan survey karakter. Hingga kini belum diketahui dengan jelas seperti apa metode pelaksanaan program pengganti UN tersebut.

Nadiem juga mendapat kritik ketika Kemendikbud menggandeng Netflix. Pasalnya, hingga kini legalitas Netflix sebagai badan hukum Indonesia belum jelas. Di samping itu, kerja sama Kemdikbud dengan Netflix tersebut dinilai jauh di bawah ekspektasi publik akan sosok pembaru dan diharapkan memberikan terobosan dari Nadiem Makarim.

Publik sebenarnya mengharapkan Kemendikbud dengan Pustekkom dan produser film Indonesia serta industri kreatif bisa mandiri bikin platform sendiri seperti halnya Nadiem membangun Gojek.

4. Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD

Pria yang gagal jadi Cawapres di saat injury time ini banyak berkomentar soal Natuna dan skandal Jiwasraya & Asabri. Soal Natuna. dia bersikap tegas. Dia bilang, sikap Indonesia jelas untuk menjaga kedaulatan dan menjaga hak untuk berdaulat. Ada dua hal, kalau di ZEE (zona ekonomi eksklusif) itu hak berdaulat. Kalau di wilayah teritori, itu namanya kedaulatan. Pemerintah akan jaga dua-duanya, Adapun soal skandal Jiwasraya dan Asabri, Mahfud menyerahkan penyelesaian kepada aparat hukum.

5. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto

Mantan calon presiden ini juga mulai menggebrak. Namun gebrakannya tidak sesuai dengan ekspektasi publik. Saat kampanye pilpres, Prabowo terlihat begitu garang. Namun begitu ada kasus masuknya kapal ikan China ke Laut Natuna, kegarangan Prabowo lenyap. Dia bilang, persoalan Natuna bisa diselesaikan dengan cara dialog, karena China adalah sahabat kita. Dia melunak ternyata.

6. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo

Di pengujung 2019, Edhy Prabowo sudah membuat kejutan. Dia mewacanakan untuk merevisi Peraturan Menteri KP Nomor 56 Tahun 2016 tentang larangan ekspor benih lobster. Dia bermaksud membolehkan nelayan atau peternak untuk mengekspor benih lobster.

Wacana tersebut mendapat komentar beragam. Mantan Menteri KKP Susi Pujiastuti mengecam rencana tersebut. Susi yang membuat Peraturan Nomor 56 tersebut berargumentasi bahwa lobster sebaiknya dibudidayakan terlebih dahulu sampai besar. Setelah itu barulah diekspor sehingga harganya bisa berkali-kali lipat.

7. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto

Dokter yang terkenal dengan metode cuci otak-nya ini menjadi korban dari kenaikan iuran BPJS. Disebut korban, karena bukan dia yang menaikkan iuran, melainkan Presiden Joko Widodo. Namun ketika rapat kerja dengan DPR, dokter Terawan habis di-bully dan diprotes oleh anggota dewan.

Terawan memang menjadi sasaran tembak kemarahan masyarakat atas kenaikan iuran BPJS. Apes memang. Dia diangkat menjadi Menteri Kesehatan di saat pemerintah baru saja menaikkan iuran BPJS.

Itulah beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju yang langsung ngegas setelah dilantik. Ada pula menteri yang belum banyak berperan sampai saat ini. Untuk yang satu ini, akan saya ulas dalam tulisan berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun