Mohon tunggu...
Afriyanto Sikumbang
Afriyanto Sikumbang Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Belajar mensyukuri apa yang kita miliki

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Inovasi Teknologi, Kunci Sukses Bisnis Logistik di Era Digital

23 Desember 2019   11:46 Diperbarui: 23 Desember 2019   12:18 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki  usia 4 tahun, J&T telah melakukan beragam inovasi. Foto: Tribunnews.com

Dunia kini memasuki era industri 4.0 yang telah merasuk ke seluruh sendi kehidupan manusia, tidak terkecuali sektor perdagangan dan logistik. Industri 4.0 adalah trend di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber.

Zaman yang juga dikenal dengan sebutan era digital ini telah mengubah perilaku transaksi jual beli barang/jasa dari pola konvensional kepada pola transaksi berbasis internet, yaitu belanja online atau e-commerce.

Pasar e-commerce di Indonesia luar biasa besar. Menurut data Google & Temasek, pada 2017 pembelian produk via e-commerce di Indonesia sebesar US$ 10,9 miliar atau sekitar Rp 152 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.000,-/US$). Untuk tahun 2019, nilainya diprediksi meningkat menjadi US$21 miliar (sekitar Rp 294 triliun), dan akan mencapai US$82 miliar (sekitar Rp 1.148 triliun) pada tahun 2025.

Tingginya pertumbuhan sektor e-commerce itu sejalan dengan berkembangnya jumlah pengguna internet dan telepon selular di Tanah Air. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), tahun 2019 ada sekitar 93,4 juta orang pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar (smartphone). Jumlah tersebut dipastikan bakal terus bertambah setiap tahunnya.

Sebagian dari pengguna smartphone dan internet ini notabene adalah konsumen barang dan jasa via e-commerce. Menurut data dari CupoNation, jumlah konsumen belanja online (online shoppers) di Indonesia tahun 2016 sebanyak 9,6% dari total populasi penduduk. Jumlah tersebut meningkat lagi menjadi 10,7% tahun 2017 dan 11,9% pada tahun 2018.

Pesatnya pertumbuhan bisnis e-commerce ini tentunya tidak cuma menguntungkan pihak penjual dan marketplace saja, tapi juga bagi perusahaan jasa pengiriman atau logistik. Sebab, semakin banyak transaksi, semakin banyak pula produk yang harus dikirim ke konsumen. Dengan demikian, kebutuhan terhadap jasa logistik akan semakin besar pula.

Inovasi J&T Express

Salah satu pemain logistik yang cukup diperhitungkan, yaitu J&T Express cukup jeli dalam melihat potensi besar ini. Bisnis pengiriman yang dikelola oleh PT Global Jet Express ini telah melakukan sejumlah inovasi guna memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, yaitu layanan yang cepat, akurat, dan tepat waktu.

Dengan mengusung slogan "Express Your Online Business", J&T Express berupaya mengambil peran dalam industri 4.0 melalui penerapan teknologi digital sebagai dasar dari sistemnya. Teknologi dimaksud adalah system tracking real time, fasilitas mesin sortir otomatis, serta fasilitas aplikasi dan website. Teknologi inilah yang membedakannya dengan para pesaing, sekaligus menjadi keunggulan utama bagi J&T Express. Teknologi ini diyakini dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas, baik waktu, tenaga maupun biaya.

Dengan adanya fasilitas system tracking real time, konsumen dapat melacak pergerakan barang mulai dari pencatatan, proses pengiriman, hingga barang tersebut sampai di tempat tujuan. Fasilitas tersebut dapat diakses oleh konsumen melalui website J&T Express.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun