DAERAH KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2023
*Pendapatan Asli Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2023*
   Pendapatan Asli Daerah Kota Bukittinggi pada tahun 2023 sebesar 123.112 Juta Million yang dimana data ini didapat pada Badan Pusat Statistik Kota Bukittinggi. Pendapatan asli daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendapatan asli daerah kota Bukittinggi yang terdiri dari Pajak daerah (Regional Tax) sebesar 51.690, Retribusi daerah (Regional Retribution) sebesar 39.222, Hasil Perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (Regional-Owned Company Revenue and Separated Management of Regional Wealth) sebesar 8.363, Lain-lain  Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah (Other Regional Revenue) sebesar 23.835 yang terjadi pada tahun 20223. Pendapatan daerah kota bukitttinggi pada tahun 2023 sebesar 123.112 ini penting untuk mengevaluasi kinerja penerimaan daerah, mengidentifikasi potensi peningkatan pendapatan, dan perlu merencanakan penggunaan anggaran secara efektif untuk Pembangunan daerah kota bukittinggi.Â
*Apakah Sudah Melebihi Target Pendapatannya serta Apa Yang Menjadi Pendapatan Paling Banyak Di Kota Bukittinggi*
Menurut Walikota Bukittinggi Erman Safar yang Dimana menjelaskan dalam LKPJ pada tahun 2023 yaitu pendapatan daerah pada tahun 2023 dapat direalisasikan sebesar 706.975 dari target sebesar 733.692 dengan capaian sebesar 96,36%.
realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2023 di kota Bukittinggi sebesar 123.112 target sebesar 137.413 dengan capaian 89,59%. Pendapatan transfer dapat direalisasikan sebesar 5383.728 dari total target 596.279 sebesar 98,18%. Kemudian belanja daerah terealisasikan sebesar 751.239 dari target sebesar 881.015 atau sebesar 92,63% yang Dimana rinciannya realisasikan belanja operasi sebesar 721.468 dan direalisasikan sebesar 667. 764 atau sebesar 92,56%. Sedangkan belanja tidak terduga dengan realisasi sebesar 849,000 dari alokasi sebesar 1.000.000.000 yakni dengan capaian 0,08%. Kemudian penerimaan pembiayaan dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun 2022 dapat direalisasikan 100% dari alokasi sebesar 77.322.187. lebih lanjutnya Walikota Bukittinggi menyampaikan kondisi actual kinerja ekonomi daerah dan nasional yang semakin membaik dari tahun ke tahun serta dengan memperhatikan realisasi APBD.
Menurut Pemko Bukittinggi melalui Badan Keuangan Daerah yang Dimana akan mengotimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pajak dan retribusi daerah, karena pajak dan retribusi daerah merupakan sumber yang menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Bukittinggi yang merupakan Pendapatan yang paling banyak.Â
 Menurut Pemko Bukittinggi melalui Badan Keuangan  terus berusaha melakukan berbagai upaya agar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2023 bisa tercapai. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.
*Pengeluaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2023*
Pengeluaran daerah Kota Bukittinggi pada tahun 2023 sebesar 751.239 yang Dimana data ini di dapat dari Badan Pusat Statistik Kota Bukittinggi yang Dimana terdiri dari yang pertama Belanja tidak langsung (Indirect Expenditure) terdiri dari 6 bagian, sedangkan yang kedua Belanja langsung (Direct Expenditure) terdiri dari 3 bagian.
 Belanja tidak langsung (Indirect Expenditure) pada tahun 2023 di Kota Bukittinggi mencapai sebesar 369.015, yang terdiri dari Belanja pegawai (Employee Expenditure) sebesar 308.535, kemudian Belanja hibah (Beguest Expenditure) sebesar 43.676, kemudian Belanja bantuan social (Social Aid Expenditure) sebesar 4.853, Belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kota dan kelurahan (Grant In Aid) sebesar 9.450, Belanja tak terduga (Unexpectedly Expenditure) sebesar 849, kemudian Belanja subsidi (Subsidy Spending) sebesar 2.499.
Belanja langsung pada tahun 2023 di kota Bukittinggi mencapai sebesar 382.223 yang terdiri dari Belanja pegawai (Employee Expenditure), Belanja barang dan jasa (Good & Service Expenditure) sebesar 308.199, Belanja modal (Capital Expenditure) sebesar 74.023. yang Dimana total dari belanja tidak langsung dan belanja lansung pada pengeluaran daerah kota Bukittinggi pada tahun 2023 sebesar 751.239.
*Apa Sudah Sesuai Target Pengeluaran Serta Apa Yang Menjadi Pengeluaran Paling Banyak Di Kota Bukittinggi Pada Tahun 2023*
 Menurut anggota DPRD Kota Bukittinggi, Asril, SE selaku juru bicara DPRD Bukittinggi mengatakan bahwa belanja daerah tahun anggaran 2023 yang dapat direalisasikan sebesar 751.239 dari anggaran sebesar 811.015 atau sebesar 92,63%. Nilai realisasi yang cukup bagus menjadi salah satu indikasi umum bahwa perencanaan program dan kegiatan telah disusun dengan baik dan realistis. Kemudian yang harus diperhatiakn pemeritah daerah untuk perbaikan dimaa yang akan dating diantarannya, perlu peningkatan koordinasi yang efektif antara SKPDD dalam menjalankan program dan kegiatan.
 Perlu mengupayakan peningkatan efisiensi dalam pengelolaan anggaran dan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan. Walikota dan SKPD melakukan evaluasi mendalam terhadap penyelenggaran program dan alokasi danannya, terhadap kegiatan-kegiatan yang realisasinnya di bawah 70%.Â
Belanja daerah yang paling banyak di Kota Bukittinggi yang Dimana belanja daerah langsung (Direct Expendiyure), yang terdiri dari Belanja pegawai (Employee Expenditure), Belanja barang dan jasa (Good & Service Expenditure), Belanja modal (Capital Expenditure). Meskipun belanja daerah tidak langsung juga penting, seperti bantuan social dan subsidi, namun jumlahnya cenderung lebih kecil dibandingkan belanja daerah langsung.Â
*Kritik dan Saran Untuk Pengembangan Daerah Kota Bukitinggi*
Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan daerah di Kota Bukittinggi perlu di tingkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah dengan cara menyediakan informasi yang jelas dan mudah diakses tentang pendapatan dan pengeluaran daerah Kota Bukittinggi kepada Masyarakat. Kemudian evaluasi pengeluaran daerah tersebut secara berkala untuk mengidentifikasi potensi efisiensi, termasuk pemangkasan belanja yang tidak efektif.Â
Kemudian awasi dan Kelola utang daerah dengan hati-hati agar tidak melebihi batas yang dapat dikendalikan serta tentukan dengan jelas prioritas pengeluaran daerah yang mendukung Pembangunan dan kesejahteraan suatu Masyarakat. Perlu ditingkatkan sistem pengawasan internal dan eksternal untuk mencegah terjadinya korupsi dan penyalahgunaan keuangan daerah. Serta tingkatkan sumber daya manusia (SDM) dibidang keuangan untuk dapat mengelola keuangan daerah dengan lebih efektif dan efisien.
Kemudian tingkatkan Kerjasama antara Lembaga pemerintah daerah dan Lembaga pengawasaan keuangan daerah, seperti BPK agar memperkuat pengawasaan, dan tetap terapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H