Belanja tidak langsung (Indirect Expenditure) pada tahun 2023 di Kota Bukittinggi mencapai sebesar 369.015, yang terdiri dari Belanja pegawai (Employee Expenditure) sebesar 308.535, kemudian Belanja hibah (Beguest Expenditure) sebesar 43.676, kemudian Belanja bantuan social (Social Aid Expenditure) sebesar 4.853, Belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kota dan kelurahan (Grant In Aid) sebesar 9.450, Belanja tak terduga (Unexpectedly Expenditure) sebesar 849, kemudian Belanja subsidi (Subsidy Spending) sebesar 2.499.
Belanja langsung pada tahun 2023 di kota Bukittinggi mencapai sebesar 382.223 yang terdiri dari Belanja pegawai (Employee Expenditure), Belanja barang dan jasa (Good & Service Expenditure) sebesar 308.199, Belanja modal (Capital Expenditure) sebesar 74.023. yang Dimana total dari belanja tidak langsung dan belanja lansung pada pengeluaran daerah kota Bukittinggi pada tahun 2023 sebesar 751.239.
*Apa Sudah Sesuai Target Pengeluaran Serta Apa Yang Menjadi Pengeluaran Paling Banyak Di Kota Bukittinggi Pada Tahun 2023*
 Menurut anggota DPRD Kota Bukittinggi, Asril, SE selaku juru bicara DPRD Bukittinggi mengatakan bahwa belanja daerah tahun anggaran 2023 yang dapat direalisasikan sebesar 751.239 dari anggaran sebesar 811.015 atau sebesar 92,63%. Nilai realisasi yang cukup bagus menjadi salah satu indikasi umum bahwa perencanaan program dan kegiatan telah disusun dengan baik dan realistis. Kemudian yang harus diperhatiakn pemeritah daerah untuk perbaikan dimaa yang akan dating diantarannya, perlu peningkatan koordinasi yang efektif antara SKPDD dalam menjalankan program dan kegiatan.
 Perlu mengupayakan peningkatan efisiensi dalam pengelolaan anggaran dan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan. Walikota dan SKPD melakukan evaluasi mendalam terhadap penyelenggaran program dan alokasi danannya, terhadap kegiatan-kegiatan yang realisasinnya di bawah 70%.Â
Belanja daerah yang paling banyak di Kota Bukittinggi yang Dimana belanja daerah langsung (Direct Expendiyure), yang terdiri dari Belanja pegawai (Employee Expenditure), Belanja barang dan jasa (Good & Service Expenditure), Belanja modal (Capital Expenditure). Meskipun belanja daerah tidak langsung juga penting, seperti bantuan social dan subsidi, namun jumlahnya cenderung lebih kecil dibandingkan belanja daerah langsung.Â
*Kritik dan Saran Untuk Pengembangan Daerah Kota Bukitinggi*
Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan daerah di Kota Bukittinggi perlu di tingkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah dengan cara menyediakan informasi yang jelas dan mudah diakses tentang pendapatan dan pengeluaran daerah Kota Bukittinggi kepada Masyarakat. Kemudian evaluasi pengeluaran daerah tersebut secara berkala untuk mengidentifikasi potensi efisiensi, termasuk pemangkasan belanja yang tidak efektif.Â
Kemudian awasi dan Kelola utang daerah dengan hati-hati agar tidak melebihi batas yang dapat dikendalikan serta tentukan dengan jelas prioritas pengeluaran daerah yang mendukung Pembangunan dan kesejahteraan suatu Masyarakat. Perlu ditingkatkan sistem pengawasan internal dan eksternal untuk mencegah terjadinya korupsi dan penyalahgunaan keuangan daerah. Serta tingkatkan sumber daya manusia (SDM) dibidang keuangan untuk dapat mengelola keuangan daerah dengan lebih efektif dan efisien.
Kemudian tingkatkan Kerjasama antara Lembaga pemerintah daerah dan Lembaga pengawasaan keuangan daerah, seperti BPK agar memperkuat pengawasaan, dan tetap terapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H