Manfaat utama dalam penggunaan protokol kesehatan yaitu sebagai upaya mencegah penyebaran dan memutus rantai penyebaran COVID-19 di sekolah maupun di luar sekolah.
Fungsi dari protokol kesehatan itu sendiri berbeda beda, tergantung alat yang digunakannya. Seperti halnya dalam mencuci tangan, fungsi dari mencuci tangan itu sendiri yaitu untuk membersihkan tangan dari berbagai kuman dan virus yang menempel agar kuman yang berada di tangan kita tidak ikut masuk dengan makanan yang kita sentuh atau genggam.Â
Beda lagi dengan fungsi thermogun, thermogun sebagai alat pengukur suhu tubuh yang dapat memberikan informasi mengenai suhu tubuh peserta didik agar tidak melebihi batas yang telah ditetapkan contohnya 37 derajat celcius.Â
Dalam hal tersebut maka penting diterapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan aturan dan anjuran pemerintah sebagai upaya dalam memutus rantai penyebaran virus COVID-19.
Salah satu prasyarat sekolah untuk dapat menyelenggarakan kelas tatap muka adalah tersedianya sarana kesehatan dan sanitasi yang dapat mendukung pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah.Â
Sekolah yang telah memperkenalkan kelas tatap muka, maupun yang masih dalam tahap uji coba, sudah cukup baik untuk menyediakan berbagai fasilitas tersebut. Sebelum kelas dimulai, sekolah melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh ruang kelas, termasuk ruang UKS yang digunakan untuk menampung warga sekolah yang mengalami gejala demam, batuk, flu, pilek, dll.
Sekolah juga menggunakan dana BOS untuk menyiapkan masker dan pelindung wajah bagi siapa saja yang membutuhkan. Tempat cuci tangan pakai sabun disediakan di luar kelas atau di tempat-tempat tertentu yang mudah dijangkau, serta alat pengukur suhu tubuh (thermogun) yang digunakan petugas keamanan sekolah untuk mengukur suhu tubuh setiap orang yang memasuki lingkungan sekolah maupun ruang kelas.
Untuk memastikan implementasi protokol berjalan dengan baik, sekolah membentuk satuan tugas (satgas) seluruh sekolah yang terdiri dari guru dan tenaga kependidikan. Tugas mereka adalah memastikan sekolah siap untuk menyelenggarakan kelas tatap muka sehingga dapat berlangsung dengan aman. Mereka juga bertugas memantau kesehatan warga sekolah.Â
Sekolah juga mengoptimalkan peran ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai ruang transit bagi siapa saja yang sakit dan menunjukkan gejala COVID19. Tempat cuci tangan pakai sabun sudah disiapkan sebelum masuk kelas dan semua siswa harus mengantri dengan tertib sesuai dengan rambu yang terpasang.
Dengan menaati prokes yang ada di di setiap sekolah pun secara tidak langsung dapat menunjukkan pula kesiapan dari peserta didik maupun tenaga pendidik dalam pembelajaran tatap muka, dengan sekaligus terus diberikan sebuah himbauan atau pengingatan untuk terus menaati prokes kesehatan.Â
Seperti di dalam jurnal penelitian dari Teguh Supono (dkk), bahwa tingkat kesiapan warga Sekolah Dasar Pangudi Luhur Jakarta selatan, terhadap penerapan protokol kesehatan COVID-19 cukup tinggi, tetapi tetap diperlukan edukasi dan sosialisasi terus menerus, sehingga dapat berdampak positif terhadap rencana pembelajaran tatap muka.