Sekali lagi, terima kasih.
Aku akan bersemesta dengan meleburkan diri pada skenario-skenario baru dari Dia. Tentu saja dengan kepedulian yang lebih pada diriku sendiri dan terus mengupayakan kebahagiaan untuk diriku terlebih dahulu.Â
Aku tidak akan menjadi aku yang lebih memilih untuk memikirkan orang lain lagi karena sudah terlampau cukup aku mengalah pada hal yang tak seharusnya aku pikirkan.Â
Bukan berarti aku egois, tapi aku hanya ingin menjadi aku yang menyeimbangkan rasa sedih dan bahagia. Sebagaimana katamu juga bahwa sedih itu perlu diseimbangkan dengan bahagia yang secukupnya. Jangan ada yang berlebihan kecuali kepedulian untuk diriku sendiri!
Bersemestalah, Tuan!
Terima kasih telah andil dalam prosesku memenangkan peperangan di neraka ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H