Mohon tunggu...
Sitha Afril
Sitha Afril Mohon Tunggu... Freelancer - BINUSIAN

Saya hanya seorang pembelajar yang terkadang "absurd" dalam menyikapi fenomena di sekitar. Jadi, jangan terkejut jika tulisan-tulisan saya pun "absurd", he-he!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kau dan Aku: Sebuah Asing di Tengah Bising

1 September 2020   21:49 Diperbarui: 3 September 2020   17:51 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah dari Unsplash/kilarov zaneit

Aku telah menjelma sebagai aku yang kini lihai berganti topeng sepertimu. Aku telah mewujudkan diri sebagai pribadi yang bisa mengubah peran dalam sekejap, terlebih jika peran itu berhubungan denganmu. Aku bisa menjadi puan yang bejatnya melebihimu, jika aku mau. Aku bisa menjadi puan yang bangsatnya melebihimu, jika aku berkenan. 

Tapi, tidak! Aku tidak akan menjadi bajingan hanya untuk membalaskan dendamku padamu yang lebih keparat dari persekutuan jahatmu. Persekutuan "biawak berkaki dua" yang bangga menjadi pemburu gadis di aplikasi kencan dengan umpan yang itu-itu saja. Umpan yang terpola baik dan mudah tertebak dengan cepat. Haha!

Sudahlah, cukup!

Toh, kita sudah menjadi asing yang sempurna di tengah bising. Kita sama-sama berhasil untuk acuh dan bersikap seolah tak saling kenal. Kita sudah tidak ada, kini kau dan aku adalah dua hal yang berbeda. Aku dan kau tak seharusnya memperdebatkan perkara "siapa" lagi saat kita dekat dengan sosok yang baru karena semua itu bukan lagi urusan bersama.

Jika pun kau ingin bernyanyi lagi, aku akan tetap mendengarkan dengan senang hati. Sebab, aku pun ingin kau menjadi salah satu pihak yang bersedia tersenyum saat melihat karya yang tengah aku perjuangkan.

Namun, itu semua atas nama pertemanan. Bukan lagi atas nama "kau karena milikku" maupun "aku karena punyamu". Sebab, sekali lagi, kau dan aku adalah asing yang sempurna di tengah bising.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun