Tidak ada kalimat yang terceletuk dari mulut Puan yang masih saja terisak.
"Tidak peduli apakah kalian akan berpacaran, cuma bersahabat atau apapun itu, yang pasti, belajarlah untuk menuntaskan diri dengan masa lalu masing-masing. Sebuah hubungan, bahkan di level pertemanan pun membutuhkan kenyamanan di dalamnya. Jika tidak ada kenyamanan, maka tidak akan terjalin sebuah interaksi yang baik. Apalagi jika aku lihat, kau dan kawanmu itu tidak pantas disebut teman karena kedekatan kalian betul-betul lengket. Selengket kertas yang dilem dengan lem nasi, hahaha. Tapi, ya sudahlah. Itu tidak penting untuk dibahas karena satu poin utama yang harus kamu pahami saat ini hanyalah ketuntasanmu dengan masa lalu. Relakan, ikhlaskan dan belajarlah menerima dengan damai seluruh hal yang telah terlewati. Melangkahlah dengan tenang dan pastikan bahwa kamu tidak akan lagi mengedepankan dendam dan membawa masa lalu saat memutuskan untuk kembali menjalin hubungan dengan orang yang baru!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H