Walaupun demikian, untuk saat ini agak sulit untuk mengalahkan popularitas dan elektabilitas Herman Deru sebagai incumbent yang dinilai masyarakat kinerja, program, dan capaian yang positif di mata publik. Namun, pada dasarnya para pemilih di wilayah Sumsel juga lebih pragmatis dalam urusan menentukan pilihan. Baik melalui pertimbangan kepartaian, keunggulan figur/kandidat, atau arahan tokoh yang mempengaruhi pilihan. Semua pragmatisme tersebut masih menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan calon Calon Gubernur-Wakil Gubernur mendatang. Hal ini barangkali disebabkan masih kuatnya dinasti politik dan simpul patronase dalam menentukan pilihan di wilayah Sumsel. Dalam hal waktu menuju pencalonan masih cukup sekitar 1,5 tahun untuk merenung, berhitung, menimbang, dan memutuskan dalam kerangka Pemilukada 2024 agar tetap berjalan dengan damai, dan  kondusif, menghasilkan pemenang sesungguhnya. Terakhir, semua keputusan terserah masyarakat Sumsel semua, Pilih Deru atau Mawardi? Atau keduanya kembali maju berpasangan. (Afriantoni-Pemerhati Politik di Sumatera Selatan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H