Mohon tunggu...
Afriani Lestari
Afriani Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Always eager to learn new things.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

8 Penyebab Kanker Payudara yang Harus Diwaspadai, Wanita Lebih Rentan?

25 Desember 2022   19:00 Diperbarui: 25 Desember 2022   18:58 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kakek, nenek, dan cucu. Foto: pexels.com

Kanker payudara menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita.

Di Indonesia kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah penderita kanker.

Data Globocan 2020 menunjukkan kasus baru kanker payudara di Indonesia mencapai 68.858 kasus.

Angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia mencapai lebih dari 22 ribu jiwa.

Berdasarkan penelitian, risiko Anda terkena kanker payudara disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor.

Berikut faktor yang yang mempengaruhi risiko kanker payudara dan tidak bisa Anda ubah.

1. Usia

Wanita tua. Foto: pexels.com
Wanita tua. Foto: pexels.com

Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar kasus kanker payudara ditemukan pada wanita berusia 50 tahun ke atas.

2. Mutasi Genetik

Kakek, nenek, dan cucu. Foto: pexels.com
Kakek, nenek, dan cucu. Foto: pexels.com

Wanita yang mewarisi mutasi pada gen tertentu, seperti BRCA1 dan BRCA2 memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dan ovarium.

3. Sejarah Reproduksi

Nenek dan cucu perempuan. Foto: pexels.com
Nenek dan cucu perempuan. Foto: pexels.com

Umumnya, wanita mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun dan mulai menopause setelah usia 55 tahun. Hal ini menyebabkan wanita terpapar hormon lebih lama yang meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

4. Memiliki Payudara yang Padat

Wanita. Foto: pexels.com
Wanita. Foto: pexels.com

Jaringan payudara dilihat dengan mammogram yang menggunakan teknologi foto rontgen. Payudara yang padat memiliki lebih banyak jaringan ikat dibandingkan jaringan lemak. Wanita berpayudara padat memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

5. Riwayat Penyakit Payudara

Wanita tua dan muda. Foto: pexels.com
Wanita tua dan muda. Foto: pexels.com

Wanita yang pernah menderita kanker payudara berpotensi terkena kanker payudara berulang.

Penyakit payudara non kanker seperti hiperplasia memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

Lobular carcinoma in situ (LCIS) juga meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

6. Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga. Foto: pexels.com
Keluarga. Foto: pexels.com

Risiko wanita terkena kanker payudara lebih tinggi jika memiliki keluarga yang menderita penyakit ini.

Keluarga yang dimaksud adalah kerabat tingkat pertama, yaitu ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan. 

Selain itu, anggota keluarga dari pihak ibu atau ayah yang menderita kanker payudara atau ovarium.

Saudara laki-laki penderita kanker payudara juga meningkatkan risiko bagi wanita.

7. Pengobatan dengan Terapi Radiasi

Dokter mengamati hasil rongent. Foto: pexels.com
Dokter mengamati hasil rongent. Foto: pexels.com

Wanita yang menjalani terapi radiasi di sekitar dada dan payudara perlu berhati-hati.

Jika terapi radiasi dilakukan sebelum usia 30 tahun, risiko terkena kanker payudara menjadi lebih tinggi.

8. Paparan Diethylstilbestrol (DES)

Ibu hamil. Foto: pexels.com
Ibu hamil. Foto: pexels.com

DES merupakan bentuk sintetis dari hormon estrogen wanita untuk mencegah keguguran.

Wanita hamil yang menggunakan DES memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dan bisa menurun ke anaknya.

Sebagian wanita bisa terkena kanker payudara meski tanpa faktor risiko di atas.

Jika Anda memiliki faktor risiko di atas, bukan berarti Anda akan terkena kanker payudara.

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk menurunkan risiko dan lakukan skrining kanker payudara untuk deteksi dini.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun