Kanker payudara menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita.
Di Indonesia kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah penderita kanker.
Data Globocan 2020 menunjukkan kasus baru kanker payudara di Indonesia mencapai 68.858 kasus.
Angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia mencapai lebih dari 22 ribu jiwa.
Berdasarkan penelitian, risiko Anda terkena kanker payudara disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor.
Berikut faktor yang yang mempengaruhi risiko kanker payudara dan tidak bisa Anda ubah.
1. Usia
Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar kasus kanker payudara ditemukan pada wanita berusia 50 tahun ke atas.
2. Mutasi Genetik
Wanita yang mewarisi mutasi pada gen tertentu, seperti BRCA1 dan BRCA2 memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dan ovarium.
3. Sejarah Reproduksi
Umumnya, wanita mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun dan mulai menopause setelah usia 55 tahun. Hal ini menyebabkan wanita terpapar hormon lebih lama yang meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
4. Memiliki Payudara yang Padat
Jaringan payudara dilihat dengan mammogram yang menggunakan teknologi foto rontgen. Payudara yang padat memiliki lebih banyak jaringan ikat dibandingkan jaringan lemak. Wanita berpayudara padat memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
5. Riwayat Penyakit Payudara
Wanita yang pernah menderita kanker payudara berpotensi terkena kanker payudara berulang.
Penyakit payudara non kanker seperti hiperplasia memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
Lobular carcinoma in situ (LCIS) juga meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Risiko wanita terkena kanker payudara lebih tinggi jika memiliki keluarga yang menderita penyakit ini.
Keluarga yang dimaksud adalah kerabat tingkat pertama, yaitu ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan.Â
Selain itu, anggota keluarga dari pihak ibu atau ayah yang menderita kanker payudara atau ovarium.
Saudara laki-laki penderita kanker payudara juga meningkatkan risiko bagi wanita.
7. Pengobatan dengan Terapi Radiasi
Wanita yang menjalani terapi radiasi di sekitar dada dan payudara perlu berhati-hati.
Jika terapi radiasi dilakukan sebelum usia 30 tahun, risiko terkena kanker payudara menjadi lebih tinggi.
8. Paparan Diethylstilbestrol (DES)
DES merupakan bentuk sintetis dari hormon estrogen wanita untuk mencegah keguguran.
Wanita hamil yang menggunakan DES memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dan bisa menurun ke anaknya.
Sebagian wanita bisa terkena kanker payudara meski tanpa faktor risiko di atas.
Jika Anda memiliki faktor risiko di atas, bukan berarti Anda akan terkena kanker payudara.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk menurunkan risiko dan lakukan skrining kanker payudara untuk deteksi dini.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H