Perpisahan yang secara emosi menghantam semakin membuat pikiran sulit untuk ditata. Betul memang, bagi kebanyakan pasangan begitulah seharusnya rumah tangga.Â
Istri tanggung jawab suami dan suami semampu mungkin berusaha memenuhi tanggung jawab tersebut. Namun ketika akhirnya perceraian menjadi pilihan  maka penting sekali untuk seorang wanita menyadari bahwa itu artinya dia harus berusaha memampukan dirinya sendiri.Â
Untuk segera beranjak dari sebuah ketergantungan menjadi mandiri seutuhnya. Bahkan dalam beberapa hal wanita diminta untuk lebih kuat dari sebelumnya. Karena selain tanggung jawab akan dirinya sendiri juga tanggung jawab secara keuangan bagi anak - anaknya dari sebuah pernikahan.
Berdasar pengalaman beberapa teman yang mengalami proses ini, keterpaksaan adalah kunci untuk segera berdiri. Karena tidak adanya support keuangan dari mantan suami maka wanita harus segera berproses untuk mendapatkan uang. Tentu melihat anak - anak yang kelaparan bukan pemandangan yang diinginkan.
Di masa sekarang terutama setelah pandemi melanda, saya melihat beberapa ibu rumah tangga yang memiliki penghasilan tanpa perlu keluar rumah dalam waktu lama.Â
Tersedianya pekerjaan - pekerjaan yang bisa dilakukan secara online juga menjadi sebuah pilihan. Dan wanita dengan penghasilan tambahan ini lebih mudah menerima keadaan ketika perceraian terjadi. Mereka telah memiliki 'kendaraan' dan hanya tinggal menambah kecepatan.
Satu hal yang tertinggal dari pengalaman akan perceraian adalah akhirnya seorang wanita bisa melihat dimana kekuatan maksimal dirinya. Ketika dipaksa untuk berjalan tanpa kehadiran seorang pria yang selama ini menjadi sumber ketergantungannya.Â
Disitulah seringkali wanita bisa melihat potensi dirinya yang selama ini tidak pernah mereka pikirkan.
Sekali lagi, perjalanan dan kecepatan tidaklah sama dalam berproses dan berdaya. Namun menjadi wanita yang bisa dan bersedia bangkit dari sebuah kejatuhan adalah pilihan terindah untuk perjalanan ke depan.
BOGOR, INDONESIA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H