Mohon tunggu...
AFRIAN RAMADHAN
AFRIAN RAMADHAN Mohon Tunggu... Lainnya - BUMD

TERGANTUNG ORANG MENILAI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pola Tanam Sri Bisa Meningkatkan Produktivitas Padi di Kabupaten Dompu

19 Juni 2021   17:37 Diperbarui: 19 Juni 2021   18:13 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Usaha tani padi dengan sistem SRI (System of Rice Intensification) merupakan usahatani yang dapat menghemat penggunaan input seperti benih, penggunaan air, pupuk kimia dan pestisida kimia melalui pemberdayaan petani dan kearifan lokal. terbukti telah berhasil meningkatkan produktivitas padi sebesar 50%

Sistem Intensifikasi Padi (SRI) adalah metode baru dan menjanjikan dengan penghematan sumber daya untuk pertumbuhan padi irigasi ataupun tadah hujan. Studi di sejumlah negara telah menunjukkan peningkatan hasil panen yang signifikan, dengan substansial penghematan biji (80-90%), air (25-50%), dan biaya (10-20%) dibandingkan dengan metode konvensional. SRI bukan sebuah teknologi, tetapi seperangkat ide dan prinsip sederhana yang membantu menghasilkan tanaman yang lebih produktif dan kuat. Ide-ide tersebut adalah: Tanam bibit yang sangat muda, dengan persemaian yang tidak tergenang (kering /dapog), Penanaman dengan hati-hati dan dangkal, Tanam dengan bibit tunggal dan jarak tanam yang lebih luas dari sekarang, Menerapkan pengairan minimum tidak ada penggenangan air secara terus menerus, Pengendalian gulma dengan aerasi tanah aktif dan Mengandalkan sebanyak mungkin materi organik untuk pemupukan tanah

Terdapat beberapa daerah di Indonesia terutama pada propinsi Nusa Tenggara Barat yang telah menerapkan sistem usahatani SRI. Khususnya di daerah Kabupaten Dompu NTB tepatnya di Desa Bakajaya Kecamatan Woja. 

Prinsip-prinsip dasar penerapan pola SRI ini adalah dari aspek kesehatan Tanah. Menjaga kestabilan dan kesehatan tanah baik itu menjaga sifat-sifat tanah dan produktivitas dari tanah itu sendiri dapat dilakukan dengan menambahkan bahan organik, Bahan organik ini dapat berupa sampah dari sisa-sisa tanaman, limbah dapur, kotoran hewan, hijauan, kompos, limbah organik dan bahan lainnya yang bisa terdekomposisi. 

Bahan-bahan organik dapat dibuat sendiri oleh petani dengan cara mengumpulkan bahan organik tersebut, dikarenakan jumlah yang dibutuhkan banyak maka petani dapat mengumpulkannya dengan cara sedikit demi sedikit atau di cicil agar masalah persedian bahan organik dapat dipecahkan, selain membuat lingkungan menjadi bersih, ketergantungan terhadap pihak luar dapat dikurangi. 

Fungsi dan peranan bahan organik selain memperbaiki sifat fisik tanah yaitu mampu mengikat air, mempertahankan air di dalam tanah, memperlancar aerasi tanah, memudahkan air meresap dari permukaan tanah, tanah dapat menyerap mineral yang ada di dalam tanah serta mendukung kehidupan mikro dan makro organisme di dalam tanah, dengan adanya bahan organik maka aliran energi atau siklus nutrisi lebih lancar sehingga nutrisi bagi tanaman akan selalu tersedia. 

Bahan organik tersebut diberikan pada pengolahan tanah dan dikondisikan aliran air, maka biarkan tanah dalam kondisi lembab (tidak tergenang) selama 7-10 hari sambil menunggu persemaian siap ditanam.

Selain aspek kesehatan tanah aspek pemilihan benih juga menjadi prinsip dasar pola tanam ini. Benih yang digunakan untuk penanaman padi dengan sistem SRI dapat menggunakan benih jenis dan varietas apa pun. Di Kabupaten Dompu Mayoritas Petani padi menggunakan varietas padi ciherang yang merupakan benih padi unggul dan bersertifikat yang sudah terjamin mutu dan kualitasnya karena telah melalui serangkaian proses pemeriksaan dan pengujian dari pihak terkait yang berwenang.

Secara umum manfaat dari budidaya metode SRI adalah Hemat air (tidak digenang), Kebutuhan air hanya 20-30 persen dari kebutuhan air untuk cara konvensional, memulihkan kesehatan dan kesuburan tanah, serta mewujudkan keseimbangan ekologi tanah, Membentuk petani mandiri yang mampu meneliti dan menjadi ahli di lahannya sendiri.

Tidak tergantung pada pupuk dan pestisida kimia buatan pabrik yang semakin mahal dan terkadang langka, membuka lapangan kerja di pedesaan, mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan keluarga petani, menghasilkan produksi beras yang sehat rendemen tinggi, serta tidak mengandung residu kimia dan mewariskan tanah yang sehat untuk generasi mendatang

Secara umum alur pola tanam SRI ini dapat diuraikan sebagai berikut :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun