Aku tertegun sejenak,
pandanganku tiba-tiba tertuju pada sebuah bunga liar yang hampir tak tampak mata. Terselip diantara hiruk pikuknya ujung ilalang yang terayun tertiup angin. Langkah kecilku  menghampiri...
"Hm.. Cantik..." gumamku dalam hati, karena mampu mencuri perhatianku
Aku catat dalam hati.
Berbalik aku meneruskan arah semula yang ingin aku tempuh...
Ujung jalan masih enggan menampakan gubuk kecil yang ingin aku jadikan tempat pernah aku singgah, masih jauh... Hanya ribuan batu kali tersusun rapi berselang seling diantara tanah merah dimana aku jejakan langkah...
Hujan akan jatuh.., karena mendung yang lama bertengger seolah-olah ingin membasuh, membasahi tubuh ini sekujurnya..., tetap aku ayunkan langkah .
Sepertinya jalan takan pernah berhenti di ujung,
Berteduh di bawah sebuah dahan yang rimbun diantara perjalanan yang aku tempuh...
melihat sekeliling aku berusaha membaur dengan mereka, angin padang alang-alang, dahan -dahan, coklat daun kekuningan yang hampir jatuh dari ranting, rumput semak dan bunga jalanan diiringi riuh gemricik riak mata air yang tidak jauh-jauh dari tempatku berteduh.
Hampir terlena dengan suasana... sementara ujung -ujung lidah kilat menyapa, menyambar dikejauhan, menggugah keterkejutanku untuk kesekian kalinya, memberi tanda..., seolah ingin berkata-kata.