Mohon tunggu...
Alina Fresila
Alina Fresila Mohon Tunggu... Lainnya - Review dan Praktisi Perpajakan

Kunjungi media sosial penulis di @katafresila Instagram/Twitter. Dan silakan hubungi penulis untuk keperluan lainnya, melalui email di afresilna@ymail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pajak: Gotong Royong untuk Indonesia

3 Agustus 2021   18:34 Diperbarui: 3 Agustus 2021   18:41 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kedua, pelemahan ekonomi global juga berdampak ke sektor perdagangan. Hal ini kemudian berimbas kepada merosotnya penerimaan PPN impor.

"Tak ayal, kinerja penerimaan PPN juga tertekan dengan realisasi yang hanya 81,3 persen," katanya.

Ketiga, Yustinus juga menyoroti banyaknya insentif pajak yang diberikan pemerintah, seperti hal nya tax holiday, tax allowance, kenaikan PTKP, kenaikan threshold hunian mewah, dan restitusi dipercepat.

"Keempat, pemanfaatan data dan informasi yang belum optimal," katanya.

Kelima yakni akibat tahun politik. Menurut Yustinus pada semester pertama tahun lalu, pemerintah tidak bisa melakukan penindakan secara tegas terhadap beberapa pihak untuk menghindari kegaduhan di masyarakat.

"Tahun politik yang memaksa dilakukannya moratorium tindak lanjut data/informasi dan tertundanya pemungutan pajak beberapa sektor, seperti e-commerce," ucap dia.

Gotong royong membantu pemerintah membangun Indonesia.

Untuk sebab itulah, ketika sudah mengetahui penyebabnya kita harus lebih memiliki cara tambahan agar bisa berperan aktif dalam bergotong royong kita bisa lebih memaksimalkan hal-hal tersebut dengan lebih harga komoditas, cepat tanggapnya dalam memberikan informasi, dan percepatan langkah untuk menindaklanjuti, yang bisa menjadi kemungkinan untuk bisa memberikan pelayanan terbaik untuk Indonesia. Jika semua aspek bergerak dengan tujuan yang sama dan dengan keinginan yang sama untuk pembangunan Indonesia. Bukan mustahil jika Indonesia bisa menjadi negara maju. (AFW)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun