Oleh : Afrandy Wicaksono (1) dan Junianto (2)
- Mahasiswa Program Studi Perikanan Universitas Padjajaran.
- Dosen Program Studi Perikanan Universitas Padjajaran.
Apa itu ikan nila ?
Ikan Nila (Oreochromis nilloticus) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar di Indonesia. Nila memiliki rasa daging sangat gurih dan memiliki tekstur lebih kenyal dibandingkan ikan tawar jenis lainnya sehingga lebih  disukai oleh masyarakat untuk diolah menjadi produk makanan. Ikan nila memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Klasifikasi ikan nila (Oreochomis nilloticus) menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:
Phylum        : Chordata
Sub phylum   : Vertebrata
Kelas          : Osteichtyes
Ordo          : PercomorphiÂ
Familia       : Cichlidae
Genus        : Oreochromis
Spesies      : Oreochromis niloticus
Kandungan Gizi Ikan Nila
Nilai kandungan gizi ikan dapat menentukan kualitas dari ikan tersebut. Nilai kandungan gizi yang ada di dalam daging ikan sangat baik karena mudah dicerna dan memiliki nilai biologis yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan daging hewani lainnya (Ciptanto 2010). Kandungan gizi dalam ikan dapat diketahui melalui analisis proksimat. Menurut Retno Yuni, dkk (2015), nilai gizi yang terdapat pada ikan nila antara lain, yaitu kadar air (76,34%), protein (18,73%), lemak (2,51%) dan karbohirat (0,18%).
Produk olahan Ikan NilaÂ
Ikan nila dapat diolah sebagai beberapa produk perikanan seperti makadan khas nusantara maupun produk olahan yang dapat disimpan dengan watku yang relatif lama, seperti halnya abon ikan. Abon ikan merupakan salah satu bentuk olahan yang umumnya dibuat dari daging yang disuwir-suwir dan ditambahkan bumbu kemudian dilakukan penggorengan dan pengepresan (Mustar 2013). Menurut Patang dan Husain (2017),Abon ikan dapat digunakan sebagai alternatif lain dalam penyajian, selain karena praktis, juga rasanya disukai karena ditambahkan bumbu-bumbu. Abon ikan ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif penganekaragaman produk olahan utamnya untuk bahan pangan yang kurang diminati seperti ikan air tawar
Cara Pembuatan Abon :
Menurut Afriani (2019), cara pembuatan produk abon adalah sebagai berikut:
Bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut, yaitu daging nila (250 gram), santan kelapa (50 ml), air (100 ml), gula aren (50 gram), bawang merah (10 gram), bawang putih (15 gram), lengkuas (2 gram), kunyit (2 gram), daun serai (6 gram / 3 batang) dan daun salam (3 gram / 4 helai).
Prosedur pembuatan :
- Daging ikan nila dikukus 10 menit lalu disuir-suir menggunakan garpu
- Haluskan semua bumbu – bumbu, seperti bawang merah,bawang putih, daun salam, daun serai, kunyit, lengkuas, garam dan gula.
- Masukan santan,bumbu halus dan formulasi larutan nanas ke dalam wadah penggorengan
- Apabila sudah tercium aroma harum, tambahkan ikan yang sudah disuir ke dalam penggorengan. Aduk secara berkala, hingga menjadi agak kering.
- Setelah agak kering, masukan abon tersebut ke alat press/spinner agar kadar minyak dalam abon berkurang..
- Abon yang telah kering, kemudian dikemas sesuai dengan kemasan yang diinginkan.
Daftar Pustaka :
Saanin, 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Rupa  Aksara. Jakarta.
Ciptanto,S. 2010. Top 10 Ikan Air Tawar. Lily Publisher. Yogyakarta
Patang dan Husain. 2017. Analisis Pembuatan Abon Ikan Mas Dengan Pemberian       Jantung Pisang Sebagai Bahan Tambahan. Pendidikan Teknologi    Pertanian.     Universitas Negeri Makasar.
Mustar. 2013. Studi pembuatan abon ikan gabus (Ophiocephalus Striatus) sebagai makanan suplemen (food suplement). Fakultas Pertanian.      Universitas    Hasanuddin. Makassar.
Nanda, A. 2019. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Gula Merah Terhadap Karakteristik Dan Nilai Organoleptik Abon Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Diponogoro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H