Program Kampus Mengajar Angkatan 1 mulai bertugas pada tanggal 22 Maret 2021. Apa itu Program Kampus Mengajar? Kampus Mengajar (KM) Angkatan 1 Tahun 2021 merupakan bagian dari kegiatan Mengajar di Sekolah dari program Kampus Merdeka Membantu pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk Sekolah Dasar di daerah 3T dengan memberdayakan mahasiswa untuk membantu proses kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar sekitar desa/kota tempat tinggalnya.
Dengan tujuan yang pertama menanamkan berbagai sikap positif seperti rasa empati dan kepekaan sosial terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Kedua, pengembangan wawasan, karakter, juga soft skill yang dimiliki mahasiswanya. Ketiga, mengasah keterampilan berpikir sehingga dapat terasah dengan baik guna ikut serta dalam pembangunan nasional.
Sekolah Dasar Negeri 010 Cidadap bertempat di Jl. Dr. Setiabudi No.234 Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Sekolah ini memiliki 6 Ruang Kelas dan 5 Rombongan Belajar. Adapun Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 1 yang bertugas di SDN 010 Cidadap diantaranya Afra Afifah Ghaliyah (UPI), Lusi Purnama Sari (UPI), Muhamad Yusup (UNLA) dan Fajar Sidik Nur Fadillah (UNISBA).Â
Afra (UPI) bersama ketiga rekan nya bersama-sama saling membantu proses belajar mengajar yang berfokus literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, dan administrasi manajerial di SDN 010 Cidadap. Â Bapak Kepala SDN 010 Cidadap Abdul Rasid menyampaikanÂ
"Semoga dengan adanya mahasiswa Kampus Mengajar  bisa membantu  terjadinya peningkatan proses pembelajaran di Sekolah utamanya dalam kondisi saat ini yaitu pandemi COVID-19".
Penugasan di SDN 010 Cidadap dimulai dengan membuat media pembelajaran untuk mata pelajaran PJOK juga membantu persiapan administrasi ujian praktik siswa kelas VI.Â
Pada tes nya melakukan 5 aspek ujian, yaitu yang pertama start, kemudian renang gaya dada, permainan bola besar, tes denyut nadi, dan atletik. Masing-masing mahasiswa memegang satu cabang olahraga untuk membantu tes berlangsung.Â
Siswa secara bergantian untuk melaksanakan satu per satu cabang olahraga tersebut. Kemudian membantu juga dalam  ujian praktik bahasa Indonesia berupa membaca puisi dan pidato, mata pelajaran bahasa sunda yaitu biantara dan tes bernyanyi lagu wajib nasional.Â
Antusias anak-anak dirasa sangat baik, mengingat ini adalah kali pertama pertemuan kembali bersama teman dan guru-guru setelah beberapa waktu ini dihadapkan dengan pandemi covid-19 yang mengharuskan anak-anak untuk belajar di rumah secara daring.
Dalam berbagai rangkaian kegiatan yang dilakukan mahasiswa Kampus Mengajar di SDN 010 Cidadap, salah satu kegiatan lainnya yaitu kegiatan persiapan pembelajaran tatap muka.Â
Kegiatan ini dimulai dengan persiapan sekolah tentu utamanya kebersihan lingkungan sekolah, juga penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan pembelajaran.Â
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka salah satunya pihak sekolah harus membuat video simulasi pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan.
Pihak sekolah dan mahasiswa kampus mengajar bekerja sama dalam pembuatan video kreatif simulasi pembelajaran tatap muka dan penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. Â
Simulasi kegiatan pembelajaran tatap muka dari protokol berbaris masuk dengan menjaga jarak, mencuci tangan, pengondisian tempat duduk dan budaya antri. Mahasiswa Kampus mengajar secara bersama-sama membantu proses pembuatan video, dari proses pengambilan gambar hingga editing akhir. Diawasi langsung oleh guru pamong secara berkala.
Proses pembuatannya, melibatkan sebagian siswa kelas 2, 4, dan  5. Beserta dengan para guru dan orang tua murid. Dimulai pada pukul 07.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Pengambilan gambar dan video dimulai dari proses datangnya siswa ke lingkungan sekolah wajib menggunakan masker dan  menjaga jarak.Â
Kemudian para guru menyambut siswa yang datang. Tak lupa protokol kesehatan yang diterapkan yaitu pengecekkan suhu tubuh, mencuci tangan, menggunakan handsanitizer secara bergantian.
Siswa satu per satu masuk ke dalam kelas dengan tertib dan tetap menjaga jarak. Kondisi meja kelas pun sudah dipersiapkan, antar siswa memiliki jarak 1,5 meter dan jumlah siswa yang tidak lebih dari ketentuan yang berlaku.Â
Para siswa diwajibkan membawa bekal makanan sendiri dari rumah, karena waktu istirahat dibatasi hanya 15 menit dan tidak diperkenankan untuk meninggalkan ruang kelas. Budaya antri dan jara jarak pun diterapkan dan diperlihatkan dalam pembuatan video ini.
Proses Pengambilan video dan gambar dilakukan oleh Afra (UPI) dan Yusup (UNLA). Sedangkan dalam proses editing video dilakukan secara bersama-sama.Â
Konsep video pun telah didiskusikan bersama dengan para guru dan mahasiswa. Terakhir adalah pengenalan berbagai saran dan prasarana sekolah seperti ruang guru, ruang kepala sekolah, kelas, WC, mushola dsb.
Para siswa terlihat sangat antusias dalam pembuatan project video ini, karena mendapatkan kesan dan momentum baru bersama teman-teman lainnya. Siswa-siswi terlihat sangat senang dan semangat mengikuti shooting pembuatan video ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H