Dari teks yang ada di atas dapat kita simpulkan penggambaran batin marah adil menunjukan bahwa setiap manusia memiliki tekanan dalam rumah tangga konflik batin yang di alami oleh marah adil terlihat biasa karena tekanan dari mertua yang serakah dengan kekayaan dan kekuasaan dan tekanan ekonomi yang di alaminya hal yang biasa dalam rumah tangga dan pengendalian terhadap aturan rumah tangga sebagai kepala keluarga termasuk teknanan sosialnyna. Pelajaran yang harus kita ambil adalah Keputusan dan Tindakan yang kita amabil memiliki konsekuensi, selain dari itu pengendalian emosi ketika masalah datang
Novel karena mentua karya nur sutan Iskandar ingin mengambarkan bagaimana seharus pemimpin keluarga itu bekerja dan bagaimana keluarga itu harmonis novel ini menyoroti pentingnya kemandirian pasangan dalam menjalani kehidupan rumah tangga tanpa intervensi berlebihan dari pihak luar, termasuk mertua. Karya ini juga mengajarkan bahwa adat dan tradisi, meskipun penting, harus dijalankan secara bijak dan tidak mengekang kebahagiaan individu. Selain itu, novel ini menunjukkan perlunya komunikasi dan pengertian dalam menghadapi konflik keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, nur sutan. 2011. Karena Mentua. Jakarta timur: PT Balai Pustaka (Persero)
Asteka, P. (2018). Kajian Psikologi Sigmund Freud Dalam Novel Setetes Embun Cinta Niyala Karya Habiburrahman El Shirazy. Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(1), 8--12. https://doi.org/10.31943/bi.v3i1.22
Nurwahidah, A., Wahyuni, I., & Mubarok, A. (2023). Hierarki Kebutuhan Tokoh Utama dalam Novel Represi Karya Fakhrisina Amalia: Kajian Psikologi Sastra Abraham Maslow. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, Dan Budaya, 7(4), 1399. https://doi.org/10.30872/jbssb.v7i4.11104
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H