Mohon tunggu...
Afni Lestari
Afni Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Unpam Jurusan Sastra Indonesia

Penulis Cerpen "Aksara, Harap dan Tenggat" Penulis Buku Antologi Puisi "Rangkaian Sajak"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahasa Menentukan Jati Diri Seseorang

27 November 2022   19:10 Diperbarui: 27 November 2022   19:27 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa kerap disebut sebagai alat komunikasi manusia sehari-hari. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya bahasa manusia tidak dapat berinteraksi dan bertukar informasi satu sama lain. Bahasa juga memiliki fungsi umum yaitu sebagai alat ekspresi diri, alat komunikasi, alat adaptasi dan alat mengontrol sosial. 

Terkadang bahasa yang sudah memiliki masing-masing fungsi tersebut bisa disalahgunakan oleh seseorang. Kesalahan dalam berbahasa biasanya dalam penggunaannya yang tidak sesuai dengan konteks, dalam artian tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. 

Walaupun bahasa itu manasuka, bukan berarti seseorang bisa suka-suka dalam berbahasa. Bahasa juga ada strukturnya untuk menentukan kualitas seseorang. Bahasa yang diucapkan oleh manusia sangat beragam. 

Perbedaan yang sangat terlihat yaitu ketika seseorang yang berpendidikan dengan orang yang jauh dari kata pendidikan, jelas bahasa dan cara bicaranya itu sangat jauh berbeda. 

Seseorang yang berpendidikan, apabila mereka sedang berbahasa lebih tertata, tahu akan penggunaannya yang sesuai dengan konteks. Tetapi bila dibandingkan dengan kualitas bahasa seseorang yang tidak berpendidikan sangat jauh, bahkan adanya penyimpangan dalam bahasa tersebut. 

Orang yang berpendidikan tidak akan mengeluarkan kata-kata yang tidak sepantasnya diucapkan. Mereka akan lebih menjaga, sebab mereka tahu kalau mereka itu mempunyai kualitas yang bisa menentukan jati diri mereka. 

Jati diri tidak perlu diperlihatkan. Jati diri akan terlihat ketika di mana seseorang itu mempunyai cara berbahasa yang tepat. Jadi, seseorang di sekitar kita mampu menilai tentang diri kita lewat bahasa yang kita ucapkan. 

Di dalam kehidupan sehari-hari bisa dibuktikan ketika kita lewat lalu bertemu orang yang kita kenal dan seseorang itu lebih tua daripada kita, maka kita bisa menyapa dengan cara yang sopan. Bahasa yang tepat juga tidak harus bahasa baku, bahasa keseharian juga bisa disebut sebagai bahasa yang baik, apabila bahasa itu tidak mengandung unsur yang menyimpang. 

Di jaman sekarang ini, bahasa yang sedikit menyinggung saja bisa langsung dikenakan sanksi pidana. Maka berhati-hati lah dalam berbahasa. Apalagi sekarang seseorang tidak bisa terlepas dari gawai nya, setiap hari scroll sosial media, komen di postingan orang lain atau membuat postingan sendiri. 

Selagi itu baik bisa memotivasi seseorang dan menjadikan sebuah karya sastra yang baik tidak jadi masalah, tetapi sekarang banyak kasus yang komen negatif di postingan orang lain bisa langsung dilaporkan. 

Biasanya bahasa itu mengandung unsur yang menyinggung, menyindir, mengajak untuk berbuah hal yang tidak baik. Maka dari itu, berbahasa lah yang sewajarnya dan sepantasnya bahasa itu diucapkan. Tidak perlu mengundang kegaduhan demi popularitas. 

Banyak seseorang yang ingin populer dengan cara yang instan tanpa memikirkan akibatnya. Mereka hanya perlu membuat konten dengan bahasa yang mereka gunakan dan tidak melihat baik buruknya yang kemudian mengundang perhatian publik. 

Seseorang yang viral bukan karena karya atau tidak memiliki karya apapun tidak akan bertahan lama, tetapi berbeda ketika viral karna karyanya bagus, maka seseorang akan terus dijunjung dan karyanya akan dikenang walaupun orang itu telah tiada. 

Maka gunakanlah bahasa sebagai sarana ekspresi diri yaitu dengan cara membuat karya yang bagus. Jika ingin debat, maka sesuaikanlah dengan konteksnya, misalnya digunakan dalam diskusi kelas, perlombaan debat bahasa dan lainnya yang mengandung unsur positif. Banyak sekali media yang digunakan sebagai sarana dan prasarana untuk menampung dan menerbitkan karya seseorang. 

Dari situ lah kita bisa mengambil sisi positif bahasa. Karena jati diri seseorang bisa ditentukan lewat bahasa yang digunakan baik itu secara lisan maupun tulisan. Bijaklah dalam penggunaan bahasa. Pilih kata-kata yang baik agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun